Tapanuli Selatan_Harian-RI.com
Pemerintah telah bekerja keras menyediakan anggaran untuk menyuplai dan menunjang pemenuhan kepentingan masyarakat luas, baik dipusat maupun di daerah. Anggaran ini pun telah tersedia dalam skala besar maupun kecil. Tentunya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan pembangunan di seluruh wilayah.
Namun semua itu mustahil dicapai tanpa adanya kerjasama yang baik dari masyarakat. Lantas, kerjasama seperti apa yang dimaksudkan? Dengan membayar pajak misalnya. Pajak yang dibayarkan kan oleh rakyat tentu dapat membantu peningkatan pembangunan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Selanjutnya, untuk mencapai pembangunan yang aktif, masif, dan kontiniu tentu dibutuhkan aturan-aturan dan mekanisme yang jelas, tegas, dan transparan. Dengan demikian dapatlah diharapkan pembangunan akan berjalan sebagai mana mestinya.
Maka sangat disayangkan apabila ditemukan kecurangan-kecurangan dalam pergerakan pembangunan ini. Sebut saja seperti ditemukan di wilayah Desa Sihuom, menuju Dusun Adian Nauli, Sihuom ll. Kecamatan Angkola Barat ( Kec), Kabupaten. Tapanuli Selatan ( Kab. Tapsel ), Provinsi Sumatera Utara ( Prov. Sumut ) pada Sabtu 24/09/2022. Pembangunan jalan rabat beton yang banyak mengundang pertanyaan, pengerjaan yang terkesan bangunan asal jadi. Berdasarkan bukti-bukti fakta yang ditemukan di tempat kejadian pekerjaan ( TKP ), ketika tim G KPK Nasional melakukan investigasi terpantau dan terukur, bisa dipaparkan adanya dugaan kecurangan dalam proses pembangunan tersebut.
*****
Ada pun beberapa kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan di lokasi pengerjaan sebagai berikut:
1. Secara theknis, ditemukan papan informasi yang tidak menunjukkan transfarasi. Ini tentu bertentangan dengan mekanisme keterbukaan informasi publik. Papan informasi tersebut mencuatkan tanda tanya besar, salah satunya nama kegiatan proyek menyebutkan Peningkatan Jalan Adian Nauli menuju Paten dan Tangga Batu Desa Sihuom, Kec. Angkola Barat kab. Tapsel Prov. Sumut.
Namun bangunan tersebut hanya di lokasi jalan menuju Adian Nauli, Desa Sihuom, dan tidak berlanjut sampai ke dusun Paten dan dusun Tangga Batu, seperti lampiran papan informasi. Ironisnya lagi, pembangunan rabat beton tersebut diduga terkesan tambal sulam bangunan lama dan terkesan asal jadi. Bagaimana tidak dikatakan asal jadi, jalan yang dibagun tidak diberi pondasi pinggiran badan jalan. Hanya pakai coran berbahan pasir dan semen saja serta menggunakan papan kayu sebagai penahan coran semen tanpa batu pecah baik besar maupun jenis koral sebagai campuran.
2. Pada papan informasi ditemukan keterangan perihal volume telah sesuai kontrak. Informasi ini jelas sangat membingungkan. Masyarakat setempat yang tidak bersedia disebutkan namanya memberikan keterangan kepada pihak Awak media, banyak tidak memahami ketentuan lampiran papan informasi. Begitu juga dengan tanggal kontrak yang terlampir di papan informasi tidak menunjukkan tanggal dimulainya pelaksanaan pekerjaan tersebut; hanya ada keterangan bulan juli Tahun 2022. Masa pelaksanaan pekerjaan seratus delapan puluh hari, pengerjaan dilaksanakan oleh CV. Gemilang. Hanya itu saja.
Kejanggalan selanjutnya, campuran rabat beton tersebut tidak lengket. Diduga air dan campuran semen yang digunakan sangat minim, material hanya kebanyakan dari bahan pasir. Hal inilah yang menyebabkan pembangunan rabat beton ini terkesal abal abal.
Melihat Pembangunan asal jadi seperti ini tentu pihak awak media mesti menjalankan peran dan fungsinya, yakni mengawasi serta mempublikasikan. Pihak Instansi Pemerintah yang bersangkutan dengan proyek pembangunan ini tentu layak dimintai pertanggungjawabannya atas pelaksanaan pekerjaan yang diduga tidak sesuai tersebut. Selanjutnya, pihak awak media akan terus mengawasi pengerjaan proyek ini sampai selesai, sesuai kontrak yang tercantum pada papan informasi tersebut. JS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar