BADUNG (13/09) – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempersiapkan dukungan bagi penyelenggaraan KTT G20 yang akan digelar pada November 2022 mendatang di Bali. Ditjen Hubdat akan memberikan dukungan berupa manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) pada penyelenggaraan KTT G20 dan penyediaan bus listrik.
“Hari ini kami mengundang _stakeholder_ untuk mendukung pelaksanaan MRLL dalam acara G20 sehingga semua delegasi dan kegiatan masyarakat berjalan dengan baik,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno pada Rakor Penyelenggaraan KTT G20 Indonesia 2022 di Hotel Aryaduta, Bali pada Selasa (13/09).
Dalam kegiatan rapat yang berlangsung selama 2 hari pada 12-13 September 2022 ini, Dirjen Hendro menyampaikan bahwa rencana pengaturan lalu lintas jalan akan diberlakukan pada 10 ruas jalan sejak area bandara, Seminyak, Sanur, Jimbaran, dan Nusa Dua.
Skenario MRLL yang disiapkan oleh Ditjen Hubdat berupa skema ganjil genap dan pembatasan operasional angkutan barang.
Direktur Lalu Lintas Jalan, Cucu Mulyana melalui kesempatan yang sama menjelaskan, “Pembatasan Angkutan Barang dan Pemberlakuan Ganjil Genap dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 19 November 2022 sejak pukul 06.00-20.00 WITA.”
Sementara buka tutup arus lalu lintas rencananya akan diberlakukan pada ruas-ruas jalan berikut:
1. Simpang Pasenggaran - Hutan Mangrove
2. Jl. Pantai Menggiat – Hotel Apurva Kempinski
3. Simpang Unud - GWK
“Seminggu sebelum pelaksanaan KTT G20 akan dilaksanakan ujicoba sistem ganjil genap sehingga dapat diketahui kondisi lalu lintas dan jumlah kendaraan pada hari pelaksanaan,” tambah Cucu.
Melalui kegiatan hari ini, Dirjen Hendro berterima kasih atas semua masukan yang diterima dari seluruh _stakeholder_ yang hadir sehingga dapat memperkaya pertimbangan jajarannya dalam menentukan dan mempersiapkan MRLL KTT G20.
“Selanjutnya nanti kita akan mencari waktu kapan akan dilakukan _tactical floor game_ (TFG) bersama dengan Polda dan sosialisasi nanti akan kami kerjakan. Sosialisasi (pelaksanaan MRLL) ini untuk masyarakat Bali, pelaku wisata di Bali maupun luar Bali sehingga mengetahui rekayasa lalu lintas berkaitan dengan KTT G20. Diharapkan tidak ada komplain maupun permasalahan terkait MRLL karena pasti berdampak terhadap aktivitas masyarakat,” jelas Dirjen Hendro.
Dirjen Hendro menyatakan bahwa pihaknya menyadari konferensi bertaraf internasional tersebut akan mempengaruhi mobilitas masyarakat lokal maupun wisatawan Bali, oleh karenanya ia berharap dengan mematangkan persiapan MRLL tersebut dapat mencegah kepadatan arus lalu lintas di simpul-simpul lalu lintas yang akan dilalui delegasi.
Sementara itu dukungan bus listrik sebanyak 30 unit akan dikerahkan untuk mengangkut para delegasi KTT G20. Bus listrik ini merupakan hasil sewa dari bus listrik skema BTS dari Kota Bandung dan Surabaya maupun pengadaan Bus Merah Putih Kerjasama Ditjen Hubdat, Ditjen Dikti Ristek, dan INKA.
“Mudah-mudahan ada titik yang bisa kita simpulkan untuk bisa berkoordinasi bersama-sama. Niat saya dari rapat hari ini dapat mendukung secara maksimal KTT G20 berjalan dengan baik dari sisi kelancaran arus orang dan barang, bagaimana juga aktivitas masyarakat yang berwisata, maupun masyarakat lokal Bali dapat menikmati adanya KTT G20. Mudah-mudahan masyarakat Bali juga mendukung ada KTT G20,” pungkas Dirjen Hendro.
Turut hadir dalam rapat ini yaitu Karobinops Sops Polri Brigjen Pol. Roma Hutajulu, perwakilan Kemenparekraf, Polda Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan stakeholder terkait lainnya. (HS/PTR/EI)
---------
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS DITJEN PERHUBUNGAN DARAT
Endy Irawan
Twitter: @hubdat151
Instagram: @ditjen_hubdat
FB Page dan YouTube: Ditjen Perhubungan Darat
--------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar