Mulai tanggal 28 sampai 30 September 2022, para pegiat kebencanaan di Aceh, baik pemerintah dan non pemerintah akan melaksanakan Konferensi Regional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Sebagai bagian Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) XV.
Konferensi Region Aceh kali ini mengangkat tema “Membangun Peta Jalan Menuju Resiliensi Berkelanjutan dari Praktik-Praktik Mumpuni PRBBK di Aceh” dengan 4 sub kegiatan sistematik. Yaitu pertama Diskusi Pentahelix Komponen Pemerintah dilaksanakan 28 September 2022 di BPBA. Kedua, Diskusi Pentahelix Komponen Komunitas/Masyarakat dan Dunia Usaha dilaksanakan tanggal 28 September 2022 di Forum LSM Aceh. Ketiga, Diskusi Pentahelix Komponen Perguruan Tinggi dan Pers dilaksanakan tanggal 28 September 2022 di TDRMC USK. Keempat, Penyusunan Policy Brief KNPRBBK akan dilaksanakan tanggal 30 September 2022 di Bappeda Aceh.
Tema KNPRBBK Aceh sejalan dengan tema tingkat Nasioanal yang mengusung tema “Penguatan Kolaborasi Multi Pihak untuk Perwujudan Resiliensi Berkelanjutan” dimana resiliensi diletakkan sebagai proses yang terus berkembang dan tumbuh untuk menghadapi risiko bencana yang sistemik. Sasaran dari perwujudan resiliensi tersebut adalah pada komunitas-komunitas, terutama kelompok masyarakat yang rentan dan berisiko. Resiliensi tidak akan membaik tanpa adanya dukungan yang sinambung dari berbagai pihak yang menjalankan aksi untuk pengurangan risiko bencana. Oleh karena itu KNPRBBK kali ini juga merupakan ruang belajar bersama bagi berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas PRBBK dengan metode-metode yang terbaru dan inovatif.
Kegiatan yang akan dilaksanakan dengan metode hybrid, daring dan luring ini diikuti akan diikuti oleh peserta yang berasal dari unsur pentahelix kebencanaan yang ada di Aceh. Baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota hingga tingkat gampong (desa). Peserta yang mengikuti kegiatan terbuka untuk seluruh komponen pentahelix kebencanaan di Aceh dan terbuka untuk umum. Yang ingin bergabung bisa menghubungi panitia atasnama Zahrina (hp:082362378714).
Hal terpenting yang ingin dicapai dari Konfrensi Regional Aceh ini adalah adanya refleksi dan penyusunan Peta Jalan Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) di Aceh. Mencakup Pertama, mendiskusikan dan mendokumentasikan praktik-praktik mumpuni (best practices) dari kegiatan-kegiatan yang menguatkan kesiapsiagaan/ ketangguhan masyarakat Aceh dengan implementasi PRBBK hingga hari ini;
Kedua, mendiskusikan dan menarik pembelajaran dari berbagai model dan aksi yang sudah diprakarsai berbagai pihak sebagai inisiatif pengurangan resiko bencana di Aceh; Ketiga, menguatkan jejaring gerakan PRBBK di Indonesia dan pengembangan agenda bersama untuk penguatan kolaborasi multi pihak, perwujudan resiliensi berkelanjutan, dan peningkatan ketangguhan masyarakat; Keempat, merumuskan dan menyepakati agenda dan target pengembangan PRBBK di Aceh yang sejalan dengan agenda pengurangan risiko bencana, ketahanan iklim, dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar