Medan_Harian-RI.com
Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, dan Gojek melakukan kerja sama memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan salah satunya mendirikan Plaza UMKM di depan Universitas Sumatera Utara (USU).
"Dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini, maka pelaku UMKM terdampak pandemi COVID-19 dapat bangkit kembali," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Sumut, Jumat.
Selama dua tahun terakhir, jelas dia, masyarakat Indonesia, termasuk Kota Medan merasakan cobaan begitu berat menyusul pandemi COVID-19, sehingga pemerintah maupun warganya harus berjuang dan bertahan atas situasi yang cukup sulit tersebut.
Walaupun saat ini pandemi COVID-19 sudah melandai, tetapi situasi geopolitik yang terjadi berpengaruh terhadap perputaran ekonomi bukan hanya di tingkat global, tapi hingga daerah terkena efeknya.
"Oleh karenanya, kita tidak boleh mengeluh tanpa adanya penyelesaian. Kita harus terus berkolaborasi seluruh stakeholder di Kota Medan untuk membina UMKM," ujar Bobby.
Wali kota mengatakan penandatanganan MoU ini sebagai bentuk dukungan Pemkot Medan dan Gojek bagi pelaku UMKM untuk melaksanakan program Saka Sanwira (Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan).
Bobby menjelaskan Saka Sanwira merupakan janji kampanyenya bersama Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman untuk menggerakkan ekonomi dan menambah lapangan pekerjaan melalui UMKM di wilayahnya.
Penandatanganan MoU dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Senior Vice President Regional Operational Excellence Public Police and Government Relations Muhammad Chairil di Gapura Kampung UMKM, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (15/9).
"Selain Saka Sanwira, Pemkot Medan akan juga mendirikan Plaza UMKM di depan kampus USU. Rencananya tahun depan akan mulai dilakukan pembangunan fisiknya," tutur Bobby.
Kehadiran Plaza UMKM ini, terang dia, dapat menjadi wadah untuk mengedukasi para pelaku UMKM agar menjadi unggul melalui berbagai pelatihan-pelatihan, seperti cara pengemasan produk.
"Misalnya pelaku UMKM tapai di Medan Tuntungan ini bisa mempelajari cara mengemas tapai, sehingga menarik dan produknya dapat bertahan. Kelurahan Ladang Bambu ini terkenal UMKM tapainya," terang Bobby.
"Mudah-mudahan kehadiran Plaza UMKM nantinya, bisa dijadikan sebagai tempat pembelajaran bagi pelaku UMKM melakukan pengemasan," jelas Wali Kota Medan.
"Dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini, maka pelaku UMKM terdampak pandemi COVID-19 dapat bangkit kembali," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Sumut, Jumat.
Selama dua tahun terakhir, jelas dia, masyarakat Indonesia, termasuk Kota Medan merasakan cobaan begitu berat menyusul pandemi COVID-19, sehingga pemerintah maupun warganya harus berjuang dan bertahan atas situasi yang cukup sulit tersebut.
Walaupun saat ini pandemi COVID-19 sudah melandai, tetapi situasi geopolitik yang terjadi berpengaruh terhadap perputaran ekonomi bukan hanya di tingkat global, tapi hingga daerah terkena efeknya.
"Oleh karenanya, kita tidak boleh mengeluh tanpa adanya penyelesaian. Kita harus terus berkolaborasi seluruh stakeholder di Kota Medan untuk membina UMKM," ujar Bobby.
Wali kota mengatakan penandatanganan MoU ini sebagai bentuk dukungan Pemkot Medan dan Gojek bagi pelaku UMKM untuk melaksanakan program Saka Sanwira (Satu Kelurahan Satu Sentra Kewirausahaan).
Bobby menjelaskan Saka Sanwira merupakan janji kampanyenya bersama Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman untuk menggerakkan ekonomi dan menambah lapangan pekerjaan melalui UMKM di wilayahnya.
Penandatanganan MoU dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Senior Vice President Regional Operational Excellence Public Police and Government Relations Muhammad Chairil di Gapura Kampung UMKM, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (15/9).
"Selain Saka Sanwira, Pemkot Medan akan juga mendirikan Plaza UMKM di depan kampus USU. Rencananya tahun depan akan mulai dilakukan pembangunan fisiknya," tutur Bobby.
Kehadiran Plaza UMKM ini, terang dia, dapat menjadi wadah untuk mengedukasi para pelaku UMKM agar menjadi unggul melalui berbagai pelatihan-pelatihan, seperti cara pengemasan produk.
"Misalnya pelaku UMKM tapai di Medan Tuntungan ini bisa mempelajari cara mengemas tapai, sehingga menarik dan produknya dapat bertahan. Kelurahan Ladang Bambu ini terkenal UMKM tapainya," terang Bobby.
"Mudah-mudahan kehadiran Plaza UMKM nantinya, bisa dijadikan sebagai tempat pembelajaran bagi pelaku UMKM melakukan pengemasan," jelas Wali Kota Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar