Jakarta_Harian-RI.com
Seluruh personel Satuan Tugas Kartika Jala Krida Tahun 2022 (Satgas KJK 2022) menyelenggarakan upacara Hari Ulang Tahun TNI Angkatan Laut Ke-77 (HUT TNI AL ke-77) (Hari Jadi TNI AL tepatnya jatuh pada tanggal 10 September) di atas Geladak KRI Bima Suci yang sandar di Dermaga HMAS Kuttabul Bacy Base Sydney, Australia, Senin (12/09) kemarin. Dalam hal ini upacara dipimpin oleh Komandan Satgas KJK 2022 Letkol Laut (P) M. Sati Lubis, S.T., M.Sc., CHRMP dan diikuti seluruh personel Satgas KJK 2022.
Dalam pelaksanaan upacara yang diikuti seluruh personel ini, KRI Bima Suci membawa 208 personel yakni 92 ABK, 102 Taruna AAL dan 14 personel staf latihan yang memulai pelayarannya pada (19/07/2022) dan kembali pada tanggal (18/10/2022) dengan menempuh jarak 11.122 Nm. Pelayaran yang rencananya akan berlangsung selama 91 hari memulai perjalannya dari Surabaya – Jakarta – Singapura - Sabah (Malaysia) - Tual - Townsville (Australia) - Sydney (Australia) - Cairns (Australia) - Darwin (Australia) – Bali dan Surabaya sebagai tujuan akhir pelayaran.
Dalam sambutannya, Komandan Dansatgas KJK 2022 membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa negara maritim, laut selalu dan selamanya akan menjadi urat nadi kehidupan bangsa Indonesia. Kelangsungan hidup bangsa ini tidak akan pernah lepas dari bagaimana cara kita memandang lautan nusantara sebagai sumber kehidupan dan cara untuk bertahan hidup. Lautan menjadi media penting bagi akses pemerataan kesehatan, pendidikan dan perekonomian bangsa Indonesia menuju kejayaan sebagai bangsa maritim.
Selanjutnya disampaikan bahwa kelangsungan hidup sebagai bangsa maritim membutuhkan jaminan keamanan pada jalur distribusi ekonomi lewat laut, jaminan keamanan bernavigasi, jaminan atas terbukanya akses yang sama pada sumber daya alam, yang semuanya membutuhkan kekuatan TNI AL yang memiliki daya gentar, daya manuver, dan daya pukul tinggi serta jangkauan operasional yang mencakup seluruh wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.
Diingatkan pula bahwa, tantangan yang dihadapi bangsa ini ke depan tidaklah semakin mudah. TNI AL membutuhkan sumber daya manusia, prajurit yang menguasai keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat. Prajurit yang berani berinovasi untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Prajurit yang terlatih dan terdidik serta paham akan jati dirinya sebagai tentara profesional. “berbagai terpaan dan ujian telah dialami bangsa ini, namun sejarah membuktikan kita selalu mampu bangkit berdiri tegak lebih kuat dari sebelumnya. Bangsa yang kuat bukanlah bangsa yang tidak pernah jatuh dalam menghadapi ujian dan tantangan, namun bangsa yang ketika jatuh mampu bangkit berdiri lebih kuat,” ujarnya.
Upacara yang mengambil tema “TNI Angkatan Laut yang Modern, Profesional dan Tangguh, Siap Mendukung Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” ini berlangsung diseluruh jajaran TNI AL diseluruh Indonesida dan dilaksanakan terpusat di Komplek Satuan Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan on board Satuan Musik Gabungan TNI AL, KRI Kurau-865, KRI Dorang-874, KRI Bawal-875, KRI Cut Nyak Dien-375, kendaraan taktis Satkopaska, Yon Taifib dan Denjaka, serta material tempur yang terdiri dari 2 unit BMP 3F, 2 unit BTR 4 dan 2 unit RM 70 Grad.
Sumber : Dinas Penerangan Angkagan Laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar