Tobasa_Harian-RI.com-
Timbul Marpaung, rumah sewa, beca sewa, tak pernah terima Bantuan pemerintah tobasa, keluhan dipimpong.
Kabupaten Tapanuli Utara dahulu dimekarkan menjadi kabupaten Tobasa, humbahas dan Samosir, maksud pemekaran tidak lain untuk percepatan peta kemiskinan, ternyata dalam kenyataan yang dialami oleh keluarga Bapak agus Marpaung, anak tiga ini, yang kesehariannya tinggal dirumah sewa dan hidup dalam mata pencaharian menarik beca sewa, Selama ini tidak pernah mendapat Bantuan pemerintah mulai dari beras miskin dll, tidak pernah ujar Timbul Marpaung dicelah celah minum kopi disalah satu warung di balige.
Saya sudah pernah pertanyakan, ke pihak Kecamatan dan dinas sosial bahkan ke kelurahan, namun nihil, tidak memuaskan, merasa dipimpong, coba pergi tanyakan ke pihak Kecamatan, coba, tandas meniru ungkapan salah satu petugas di kelurahan, Coba pergi ke dinas sosial, juga bapak agus pergi mengikuti saran dan petunjuk Kecamatan, semua bohong, tidak ada, hanya di persulit.
Bapakkan sudah dapat untuk anak sekolah nya, kebetulan anaknya agus sudah kelas dua SD, diempat itu kota Balige, ujar istrinya br Tanjung, sambil menunjukkan kartu KK, dan Ktp.
Untuk itu lah keluarga miskin di kota, bapak agus lewat medsos, memperhatikan permintaan di keluhan nya agar mendapat Bantuan misalnya PKH
Karena kami lihat banyak yang salah sasaran atau yang dua kali mendapatkan Bantuan tandas nya dengan rasa kesal.
Nampak dalam gambar 3/10/2022
Hingga berita ini diturunkan Belum mendapat informasi dari kekecamatan dinsos setempat, namun harapan Timbul Marpaung, mohon lah pencerahan dan memberi dapatan Bantuan
Maaf, takdir ini bukan permintaan dan kehendak kami jadi miskin
Tambahnya lagi, pernah saya sakit, dibawa ke puskesmas namun ditolak Karena BPJS, tidak ada.
Andai katapun ada BPJS, harus setiap bulan dibayar, padahal kami pun terancam makan, sedang TV pun tidak ada, gimana bisa bayar yuran BPJS. (HR-RI.Horas Situmorang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar