Batam_Harian-RI.com
Dihadiri oleh masyarakat dan tokoh Turatea kabupaten Jeneponto tepatnya di kelurahan Kibing, kecamatan Batuaji tepatnya di rumah kediaman bapak Rusdian Beta.
Hadir juga ketua Kerukunan Keluarga Turatea H. Arifuddin Jalil, pembina KKT H. Jamaluddin Nur yang juga pengasuh pondok pesantren Hidayatullah, Massiara Alias, wakil Ketua, Sekretaris Umum KKT, dan para petinggi KKT lainnya.
Rate khas Turatea menghiasi semaraknya maulid tersebut yang diiringi salah satu hadra yang khusus didatangkan oleh yang punya hajatan.
Telusuran wartawan di lokasi bahwa acara ini kental dengan khas Turatea yang menyiapkan songkolo, bayao, kue kue, dan tak ketinggalan bakul hias.
Perpaduan maulid kali ini uda menyatu dengan adat melayu, Rate diiringi dgn hadra yang menambah semaraknya suasana.
Acara maulid khas Turatea selain diikuti oleh orang turatea yangvtersebar di seluruh kota Batam tak ketinggalan pula orang Sulawesi Selatan yang berada dinaungan KKSS, dan juga masyarakat yang ada di srkitar tempat acara.
Suasana benar benar teringat akan kebiasaan di kampung halaman.
H. Aripuddin Jalil, ketua KKT dalam obrolannya dengan awak media ini mengatakan bahwa ini ada syiar, dan perlu ditumbuh kembangkan setiap tahunnya. Jangan sampai berhenti sampai disini tuturnya dengan gayanya yang khas.
Massiara yang juga pengurus KKT sepakat bahwa budaya maulid perlu dikembangkan tujuannya adalah selain dari budaya juga mempererat silaturrahim orang Turatea khususnya dan warga KKSS pada umumnya.
Hal senada diungkapkan oleh H.Jamaluddin Nur bahwa maulid itu adalah budaya, selama tidak bertentangan dengan syariat maka silakan dikembangkan tuturnya.
Masih dari rangkaian maulid nabi Muhammad Saw, Habib Sauki Bin Yahya Dalam ceramahnya mengatakan bahwa saat nabi waktu nabi lahir telah dikatakan bahwa telah datang bulan purnama di tengah tengah umatnya.
Kita lahir di dunia ini adalah untuk mendapatkan ketengan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
Solusi hidup bahagia adalah ada 4. Resep yaitu 1. beriman kepada nabi Muhammad Saw, 2. Memuliakan nabi Muhammad Saw, 3. Menolong perjuangan nabi Muhammad Saw, dan yang ke 4. Mengikuti dan mengamalkan Al quran sebagai pedoman nabi Muhammad Saw yang diturunkan kepada seluruh alam semesta.
Acara diakhiri dengan makan malam bersama sambil minum minuman khas Sulawesi Selatan yaitu sarabba. Sarabba sendiri diserap dari bahasa Arab yaitu "Surbatun" atinya minuman. (Nursalim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar