Banda Aceh_Harian-RI.com-
29 September 2022: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membidik sejumlah sektor potensial yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian baru di Aceh, guna memacu pertumbuhan bisnis wholesale dan juga diharapkan turut mendorong kemajuan ekonomi daerah.
Untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dan memberi kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah, khususnya di wilayah Aceh, pada Kamis (29/9) BSI menyelenggarakan Customer Gathering dan Sosialisasi Wholesale Banking. Acara ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara BSI dengan nasabah-nasabah wholesale banking yang ada di Aceh.
Chief Economist Bank BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan setidaknya ada sejumlah sektor yang bisa menjadi tulang punggung perekonomian baru di Aceh dan masih memiliki potensi besar untuk digarap oleh pengusaha di provinsi tersebut. Sektor-sektor tersebut antara lain pertanian, perkebunan dan juga pariwisata.
“Saya melihat di Aceh ini banyak komoditas alam yang perlu bertransformasi sehingga memiliki nilai tambah, dengan proses hilirisasi saya rasa akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa di Aceh,” tutur Banjaran dalam diskusi di acara Customer Gathering dan Sosialisasi Wholesale Banking.
Mengingat besarnya potensi bisnis pada sektor-sektor unggulan daerah tersebut, lanjut Banjaran, BSI berkomitmen untuk mendukung pengembangannya termasuk meningkatkan layanan bisnis wholesale kepada para pengusaha di Aceh.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat tersebut, Banjaran memberikan pandangan optimis bahwa perekonomian di Aceh bisa terus ditingkatkan sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh.
“Tantangan untuk Aceh sama dengan provinsi-provinsi lainnya, yaitu bagaimana membuat iklim investasi menjadi lebih baik dan kompetitif, sehingga bisa menjadi magnet bagi investor untuk mau menanamkan modalnya di Aceh,” lanjut Banjaran.
Komitmen BSI untuk mendukung kemajuan ekonomi Aceh, salah satunya melalui kegiatan Customer Gathering dan Sosialisasi Wholesale Banking ini mendapat apresiasi dari para pengusaha Aceh.
Mawardi, seorang pelaku usaha di sektor kontraktor dan perkebunan di Aceh, yang hadir dalam diskusi tersebut mengatakan BSI saat ini sudah melakukan pembenahan yang fundamental. BSI pun dinilai Mawardi bisa mengakomodasi layanan perbankan bagi masyarakat Aceh, khususnya untuk wholesale banking.
Dia mengharapkan BSI bisa terus meningkatkan layanannya sehingga bisa menarik kembali pengusaha-pengusaha untuk mau kembali berbisnis di Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, BSI juga melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan investasi dan layanan perbankan lainnya seperti penyaluran payroll, nasabah prioritas, dan program pembiayaan pegawai.
Hal sebagai bagian dari komitmen BSI untuk mendukung pengusaha lokal agar dapat tumbuh dan berkembang bersama BSI dalam rangka mensukseskan Qanun LKS ekonomi syariah di Aceh.
Sebagai catatan, sepanjang paruh pertama tahun ini BSI mampu menorehkan kinerja yang positif dan tumbuh secara signifikan. Per Juni 2022, BSI mencatat penyaluran pembiayaan secara total sebesar Rp191,29 triliun, tumbuh 18,55% secara year on year (yoy).
Pada periode tersebut, pembiayaan wholesale BSI tumbuh 20,34% dengan nilai penyaluran mencapai Rp56,42 triliun. Dari total penyaluran pembiayaan wholesale tersebut, segmen korporasi sebesar Rp45,78 triliun tumbuh 24,95% dan segmen komersil Rp10,63 triliun tumbuh 3,87%.(HR-RI.Redaksi/ril)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar