DELI SERDANG_Harian-RI.com-
Ratusan Pengrajin Pembuat Batu Bata di Sidourip Kecamatan Beringin dan Batu Lapan Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang menjerit dan terancam “Gulung Tikar”. Pasalnya Bahan Baku Batu Bata seperti Tanah Galong maupun Tanah Merah belakangan ini sulit didapat. Bila hal ini terus terjadi maka sudah dipastikan para pekerja di Kilang kilang pencetakan Batu Bata menjadi pengangguran. Dan hal ini membuat para pekerja pengrajin batu bata menjadi resah dan gelisah .Bahkan akan melakukan demo besar besaran.
Ratusan masayarakat saat ini menggantungkan hidupnya bekerja di Kilang Batu Bata dan kini terancam pengangguran dikarenakan stok produksi bahan baku utama berkurang.
Dari Hasil observasi Awak Media dilapangan Minggu (9/10) siang, terlihat pengrajin batu bata di desa Sidurip Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang dan Batu Lapan Kecamatan Pagar Merbau tidak ada aktivitas mencetak batu bata.
Salah seorang pengrajin batu bata bernama Bowo (56) ketika ditemui Awak Media menjelaskan, saat ini pengelolaan batu bata di kilang kilang sudah tidak berjalan karena tidak adanya bahan baku seperti Tanah Galong dan Tanah Merah.
“Bahan dasar untuk mencetak batu bata seperti Tanah Galong dan Tanah Merah saat ini sulit didapat”kata bowo.
Banyaknya galian tanah galong yang tutup dan cuaca extrem saat ini membuat pengusaha dan pekerja di kilang batu bata terancam menjadi pengangguran.
” Galian tanah galong dan cuaca ekstrem membuat kami pekerja dan pengusaha akan terancam menjadi pengangguran ” ujar Bowo .
Dengan situasi seperti ini harga batu bata pasti akan naik di pasaran, yang semula harga batu bata Rp. 300an saat ini sudah mencapai harga Rp. 470/keping batu bata.
Kami para pekerja batu bata mulai dari Desa Bakaran Batu Kecamatan Lubuk Pakam, Desa Sidourib Kecamatan Beringin dan Desa Pagar Merbau 1, Tanjung Mulia, Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau hingga Kecamatan Bangun Purba sangat menggantung
kan hidup di kilang kilang batu bata di Kabupaten Deli Serdang.
Kami berharap Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang begitu juga instansi – instansi terkait membuat solusi agar kami pekerja yang menggantungkan hidup di kilang kilang batu bata tetap dapat bekerja dan menyekolahkan anak anak kami.
” Kami bukan mencari kaya melainkan untuk dapat bertahan hidup agar anak anak kami dapat bersekolah “.harap bowo sambil memelas.( HR-RI_Rahmadi Saputra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar