DELI SERDANG_Harian-RI.com
Kasus gizi buruk ternyata belum tuntas permasalahannya di Indonesia, hal ini terbukti didapatinya satu keluarga yang mengidap penyakit digencar-gencarkan salah satu dalam program pemerintahan Indoneaia yang harus dijalankan.
Ironisnya, kasus gizi buruk ini disaat pemerintah sedang menggaung-gaungkan Gerakan Masyarakat Sehat ternyata masih ada didapati satu keluarga di Deli Serdang yang mengidap Gizi Buruk tersebut.
Kasus gizi buruk ini diduga akibat dihimpit ekonomi yang menimpa keluarga pasangan Parhehean Parapat dan Marianna boru Hutagaol beserta tiga orang anak mereka di Dusun XII, Gang Beo, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Melihat hal tersebut Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu di Medan, Selasa (11/10/2022), mengaku kepada awak media telah mengunjungi kontrakan yang dihuni keluarga miskin tersebut dan saat dikunjungi kondisi keluarga Parhehean Parapat sedang berbaring dengan tubuh lemah yang kemungkinan besar disebabkan minimnya asupan nutrisi kedalam tubuhnya.
Menurut Uba Pasaribu Parhehean Parapat selaku kepala keluarga selama beberapa bulan terakhir nyaris tidak bisa beraktivitas secara normal karena kemungkinan besar beliau mengidap gejala penyakit tuberkulosis (TBC).
Uba pasaribu berharap penderitaan yang dialami Parhehean Parapat beserta isteri dan anak-anaknya selama enam bulan lebih bisa teratasi yang selama ini mungkin luput dari perhatian Pemerintah.
“Kami berharap Pemerintah Peduli dengan. keadaan Keluarga Parhehean Parapat karena dampak dari himpitan ekonomi berkepanjangan yang dialami Parhehean sekeluarga memang cukup memilukan. Kami Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera juga ingin mengetuk hati para dermawan agar turut serta memberikan donasi,” ujar Uba Pasaribu
Sebelumnya Uba Pasaribu menuturkan, Parhehean beserta seluruh anggota keluarganya juga mengalami kendala untuk berobat karena BPJS kesehatan mereka sudah tidak aktif lagi karena iurannya belum dibayar karena sudah tidak mampu lagi.
Menyikapi hal itu, Uba bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) baru-baru ini berinisiatif membawa satu keluarga tersebut ke Rumah Sakit Haji Medan namun ruang rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan saat itu sedang penuh sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Pancur Batu, Deli Serdang.
“Namun sayangnya upaya bantuan perawatan medik di RS Pancur Batu tidak dapat diberikan karena peralatan di rumah sakit tersebut kurang memadai, sehingga oleh dokter disarankan agar Parhehean beserta istri dan seorang anaknya dibawa ke RSUP Adam Malik Medan,” ujar Uba.
Akhirnya Uba Pasaribu dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan membawa Parhehean Parapat ke Rumah Sakit Adam Malik sesuai saran dari dokter dan hingga kini ketiga pasien tersebut masih menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan.( Rahmadi Saputra )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar