"Karena inovasi budidaya perikanan keramba jaring apung dan sejenisnya itu dapat menaikkan nilai tambah secara ekonomi," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Senin. 

Hal itu disampaikan Bakri Siddiq usai mengunjungi lokasi budidaya ikan keramba jaring apung di kawasan Kuala Ulee Lheue, Banda Aceh. 

Keramba jaring apung merupakan salah satu wadah budidaya perairan yang cukup ideal, ditempatkan di badan air dalam, seperti waduk, danau, dan laut, yang kemudian dikelola secara sistem intensif.

Bakri Siddiq sendiri mengaku senang melihat kreatifitas nelayan di Banda Aceh, apalagi budidaya ikan dengan teknik keramba jaring apung itu memiliki prospek yang baik dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di Banda Aceh.

Sejauh ini, di sepanjang Pantai Ulee Lheue, seperti muara laut, dermaga wisata, kawasan Putroe Neng dan Kuala Cangkoi juga sangat layak dikembangkan karena potensi ekonominya bagus sebagai daerah pesisir. Inovasi ini harus diperbanyak.

"Tentunya kreativitas dan inovasi budidaya ikan keramba jaring apung seperti di kawasan Ulee Lheue itu patut kita berikan dukungan penuh tingkatkan ekonomi warga pesisir," ujarnya. 

Karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat pesisir Banda Aceh untuk terus mengembangkan inovasi keramba jaring apung tersebut, bukan hanya ikan tetapi juga bisa untuk kepiting, tiram serta udang. 

"Kita mengajak seluruh komponen masyarakat agar dapat melakukan dan mengembangkan usaha di sepanjang pantai Ulee Lheue dan kawasan pesisir lainnya di Banda Aceh," demikian Bakri Siddiq.