Batam, Kepri_Harian-RI.com-
Bertepatan dengan Hari Jumat, tanggal,04 November 2022, 19.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB, Tempat Sapphire Lounge Redtop HotelJl. Pecenongan No. 72 Jakarta 10120.
Telah berlangsung Special Event merupakan acara santap malam yang khusus diperuntukkan bagi pemangku-kepentingan di bidang tenaga-kerja, terutama untuk beberapa Universitas Negeri maupun Swasta, Politeknik Pariwisata di lingkungan Kementerian Pariwisata, Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) penyelenggara training di bidang Hospitality Industry, Sending Organization, penyelenggara pemagangan di Luar Negeri, serta Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah menanda-tangani MOU dengan International Working Group (IWG) Australia Pty Ltd.
Tema kegiatan adalah “Upaya Penetrasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Peserta Pemagangan Indonesia ke Pasar Kerja Australia” yang sangat terbuka bagi PMI maupun Peserta Pemagangan asal Indonesia. Sejak dibawah Pemerintahan Partai Buruh pada bulan Mei 2022, Australia telah menempatkan PMI dan Peserta Pemagangan asal Indonesia dalam kategori Pekerja Kelas 1, Bersama-sama para pekerja asal negara-negara Persemakmuran (Commonwealth Countries) lainnya, seperti Inggris, Canada, New Zealand dan Malaysia. Meninggalkan negara-negara ASEAN lainnya seperti the Philippines yang hanya mendapatkan kategori pekerja kelas 3.
Elly Yana , S.Pd , CEO California Education Centre saat dikonfirmasi oleh awak media melalui via telpon mengatakan latar belakang kegiatan ini adalah kemenangan Partai Buruh Australia di Majelis Rendah Parlemen Australia pada tanggal 23 Mei 2022 mengantarkan H.E. Mr. Anthony Albanese sebagai Perdana Menteri Baru di Australia. Pada Pidato kemenangannya Mr. Albanese menyampaikan keinginannya untuk menyatukan warga Australia, mencari Tujuan Bersama dan mempromosikan Persatuan dan Optimisme, bukan Ketakutan dan Perpecahan.
Dalam kunjungan PM Australia ke Indonesia pada awal bulan Juni 2022, setidaknya terdapat 5 (lima) hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk ditidak-lamjuti, satu diantaranya adalah keperluan untuk mempermudah warga negara Indonesia atau orang Indonesia untuk berkunjung ke Australia. Australia perlu memberikan kemudahan akses visa bagi Warga Negara Indonesia, termasuk akses untuk bekerja dengan mendapatkan Working Holiday Visa (WHV).
Dalam catatan International Working Group Australia, terdapat lebih kurang 82.000 (delapan puluh dua ribu) orang atau keturunan Indonesia yang berdiam di Australia dan tidak kurang ada 245 (dua ratus empat puluh lima) Perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia. Kondisi tersebut memberi peluang bagi tenaga terampil (skilled Workers) dari Indonesia untuk dapat memenuhi 109.000 (seratus sembilan ribu) peluang kerja di Australia. Sebagaimana yang diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Australia baru-baru ini bahwa Federal Budget Planned untuk Migration Programme 2022 – 2023, terdapat 160.000. orang yang akan bermigrasi ke Australia, 68% diantaranya (109.000) merupakan skilled workers yang akan bekerja di Australia.
Lebih lanjut dikatakan bahwa dari Latar Belakang tersebut nampak betapa besar peluang lapangan kerja di Australia yang dapat dimanfaatkan oleh PMI pun Peserta Pemagangan Indonesia ke Australia, mengingat status/kategori Kelas 1 yang telah diberikan oleh Pemerintah Australia dibawah Partai Buruh kepada Pekerja asal Indonesia. Selain itu, secara geo-poitik Indonesia berbatasan langsung dengan Australia sehingga memaksa negara kanguru tersebut sejak pertengahan tahun 1980-an hingga 1996 menempatkan Indonesia sebagai negara penting yang perlu di-approach oleh Australia, melalui Look East Policy PM Paul Keating dan PM Bob Hawke sebelumnya dengan mewajibkan para pelajar sekolah menengah (High School) untuk belajar Bahasa Indonesia sebagai mata-pelajaran tambahan di seluruh sekolah menengah di Australia. Buah dari kebijakan ini, umumnya pelajar sekolah menengah pada tahun 1980-an hingga 1990-an yang kini berusia 40-an hingga 50-an tahun saat ini mampu berbahasa Indonesia secara memadai. Hal tersebut sebagai modal dasar bagi Pemerintah dan Rakyat Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini, mumpung Australia dibawah Pemerintahan Partai Buruh yang secara tradisionil selalu dekat dengan Indonesia.
Adapun tujuan dilkasanakannya kegiatan ini adalah untuk membantu mensosialisasikan kepada para Pemangku Kepentingan tenaga kerja di Indonesia bahwa Australia saat ini menghadapi kondisi yang crucial dalam hal kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, terutama di sektor Hospitality Industry, Kesehatan, Pertanian/perkebunan, pertambangan, dan mekanik. Dengan keberadaan International Working Group Australia Bersama partnernya PT Indonesia Wiratama Global (IWG Indonesia) dapat beroperasi di Indonesia guna memastikan bahwa pengiriman PMI dan peserta pemagangan asal Indonesia ke Australia dapat terlaksana sesuai dengan Peraturan/Perundang-undangan yang berlaku di Australia.
Membantu Pemerintah, khususnya Kementerian Tenaga kerja RI dalam memfasilitasi konsultasi secara gratis kepada para Pemangku Kepentingan di bidang ketenagakerjaan dalam memastikan bahwa MOU yang telah ditanda-tangani antara International Working Group Australia Pty Ltd dengan berbagai Universitas Negeri maupun Swasta, Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) penyelenggara pendidikan dan pelatihan, khususnya di bidang Hospitality Industry, Sending Organization sebagai penyelenggara pemagangan di Luar Negeri, serta Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dapat berjalan lancar serta memenuhi prinsip-prinsip perlindungan yang diamanatkan oleh Pemerintah RI.
Membantu memastikan bahwa focus utama dalam pengiriman PMI dan peserta pemagangan ke Australia adalah memperbaiki soft-skill dan kemampuan berkomunikasi dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, sehingga PMI maupun peserta pemagangan dapat disalurkan secara optimal kepada Perusahaan/Lembaga yang membutuhkan tenaga kerja di Australia.
Adapun undangan yang hadir adalah Menteri Tenaga Kerja RI, Pimpinan Komisi IX DPRI RI (4 orang), Kepala, Deputi dan Asdep BP2MI (3 orang), Pejabat di lingkungan Ditjen BINA PENTA dan PKK (4 orang), Pejabat di lingkungan Ditjen Vokasi dan Produktifitas (4 orang), Dirut dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan (2 orang), Beberapa Pejabat Kemlu terkait (3 orang), Rektor, Dekan dan Ka Prodi FIB – UNHAS, Makassar (3 orang), Rektor, Dekan dan Ka. Prodi Fak. Sastra – Univ. Neg. Makassar (3 orang), Rektor, Dekan dan Ka. Prodi Fak. Sastra – UMI – Makassar (3 org), Rektor, Dekan FISIP dan Ka. Prodi - USU, Medan. (3 orang), Rektor, Dekan dan Ka. Prodi Universitas Sari Mutiara INA – Medan. (3 orang), Direktur, Wadir dan Kabid Politeknik Pariwisata (POLTEKPAR) Bali (3 orang), Direktur, Wadir dan kabid Politeknik Pariwisata - Bandung (3 orang), Direktur dan Head of Partnership & Event Politeknik International Bali. (2 orang), Pembina dan Ketua Yayasan Pendidikan California – Batam (2 orang), Ketua dan Staf Lembaga Sertifikasi Profesi INNOVAM di Medan (2 orang), Dirut dan Staf Lembaga Pendidikan OTC – Bali (2 orang), Dirut dan Staf Sending Organization (PT Multi Lintas Buana Raya) – (2 org), serta eberapa Public Figure dari kalangan Perfilman di antaranya, Slamet Rahardjo Djarot, H. Deddy Mizwar, Niniek L Karim, Christine Hakim, Dll., Beberapa Pejabat dari KADIN Indonesia, Dan Lain Lain hingga 70 orang serta para undangan lainnya.
Di akhir acara sekaligus diadakan penyerahan.Plakat dari Mr Alan Gerungan CEO IWG kepada Mrs Elly yana CEO California Education Centre, Jakarta Red Top Hotel 4.Nopember 2022 . bukan Nilai.Harga Bendanya Tapi nilai Kepercayaan Dari International working group Australia.Pty Ltd . kepada California Education Centre, sebagai Mitra Perwakilan Yang resmi Untuk.Program.Pemuda /pemudi.Indonesia Bekerja Ke Australia.(HR-RI_NT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar