OKU SUMSEL_Harian-RI.com-
Tidak ada nya tim SATGAS BBM yg di setenbay kan di setiap SPBU kab oku membuat para spekulan/ mafia BBM subsidi di wilayah oku merasa nyaman melakukan aksinya menguras BBM subsidi
Banyak nya kendaraan roda empat antri berjam jam untuk mendapatkan bbm disetiap spbu di kota Baturaja ini malah tidak terlihat satgas BBM yang dibentuk untuk mensiagakan petugas gabungan. Untuk memantau jalannya pembelian bbm di sejumlah spbu di wilayah kabupaten oku.
Aksi 'Langsir' Minyak Sebabkan Antrian Panjang
Barisan jiregen yang diduga menjadi muara terakhir para aksi langsir dikumpulkan disuatu tempat.
Maraknya aksi 'Langsir' minyak di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kabupaten oku ini semakin diresahkan oleh warga masyarakat, khususnya pengemudi.
Pasalnya, selain menyebabkan antrian panjang juga mengakibatkan mengganggu aktifitas pengguna jalan dan konsumen (BBM) laian nya khususnya Solar di sejumlah SPBU yang ada disepanjang jalan hitam kabupaten oku sumsel
Hal ini seperti diungkapkan oleh ili salah seorang pengemudi angkutan umum kepada awak media, (17/11/2022).
" Setiap sampai di spbu kita selalu sulit untuk mendapatkan solar di SPBU ini.dan hampir setiap spbu di kota baturaja pemandangan nya sama, sekarang terlihat spbu bergantian bukak untuk mendistribusikan BBM jenis solar. 'ya jangan kita ikut ikutan daerah lain. kalo kita tidak ada antrian konsumen nyaman untuk mendapat kan BBM kan bagus dan oku bisa jadi contoh baik untuk kabupaten lain nya.
Hal ini, lanjutnya lagi entah kendraan dari mana mana yg antri ini, menyulit kan orang yang melintas di kabupaten oku untuk mendapat kan BBM di spbu karna antrian kendaraan para pelangsir.
" Pernah saya terjebak dalam antrian itu, ternyata saat masuk giliran saya minyak solar nya habis. Dan mau tidak mau kami terpaksa belanja minyak dipinggiran jalan, " terangnya kembali.
Dan aktivitas tersebut terus dilakukan secara berulang- ulang hampir setiap hari dan anehnya Pemerintah dan aparat terkait seakan terkesan tutup mata. Kondisi itu mengakibatkan mobil milik masyarakat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi
" Kami sangat kecewa dengan kondisi seperti ini, mau beli minyak solar aja begitu buka spbu seperti mau star mobil balapan mau masuk spbu dan selalu harus mengantri berjam- jam," keluh seorang konsumen kepada awak media.
Dia mengaku tiap hari melihat puluhan mobil melangsir secara berulang-ulang dan anehnya semua pihak terkait baik pemerintah, aparat dan pertamina nampaknya diam saja.
"Kami harap pemerintah daerah bersama aparat kepolisian segera menertibkan kendaraan pelangsir yang mengantre di SPBU, sebab ulah mereka telah merugikan masyarakat lain nya" kata Maryanto.
Dia mengatakan, perlu penanganan serius pemerintah menertibkan kendaraan pelangsir tersebut, sebab apabila tidak dikhawatirkan kondisinya akan semakin parah. Dan keberadaan antrean kendaraan pelangsir di sekitar SPBU sangat merugikan masyarakat terutama mereka yang akan istirahat di SPBU karena jalan selalu macet.
"Saya menduga keberadaan pelangsir sengaja antre menyelewengkan BBM bersubsidi, sebab selama ini mereka dengan mudah melakukan pengisian di SPBU sementara kendaraan masyarakat kesulitan mendapat BBM bersubsidi di SPBU," katanya lagi.
Hampir dapat dipastikan mobil yang mengantre di SPBU pelangsir, sebab setiap hari mobil yang mengantre tidak terlihat berganti hanya kendaraan itu-itu saja,joki nya saja kadang terlihat berganti,
" Sebetulnya untuk menangkap mobil pelangsir itu sangat mudah, setiap hari mengantre di SPBU, namun hal itu tidak pernah dilakukan aparat penegak hukum," cetusnya.
Berdasarkan pantauan dilapangan menyebutkan, bahwa terhitung setiap pagi dan sore pelataran SPBU dipenuhi dengan kendaraan roda empat yang diduga selalu menjadi armada 'Langsir'.
kontrak perjanjian kerja sama antara pihak SPBU dan Pertamina bahwa tidak dibenarkan menjual BBM JBT Biosolar kepada kendaraan dengan pelangsir/pengecor.
Disebutkan, Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas memberlakukan pembatasan pembelian BBM subsidi jenis solar. Sejumlah kendaraan dibatasi bahkan ada yang dilarang menggunakan JBT minyak solar.
"Untuk angkutan barang roda empat, pembatasan pembelian BBM solar hanya 30 liter per kendaraan per hari. Roda enam atau lebih hanya 60 liter per kendaraan per hari, dan untuk kendaraan pribadi hanya 20 liter per kendaraan per hari," tapi masih di kangkangi juga oleh pihak tetangga. ( HR-RI_Afz )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar