Batam_Harian-RI.com
Penggunaan air dan listrik adalah suatu kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, khususnya di kota batam. Sehingga, Pembayaran tagihan air dan listrik tepat waktu menjadi kewajiban utama bagi masyarakat atau pelanggannya agar bisa terus berlangganan.
Namun, tagihan air ataupun listrik yang ditagihkan asal asalan kepada masyarakat ataupun pelanggannya akan menjadi sesuatu yang buruk dan mengecewakan bagi pelanggannya. Hal ini sebagaimana diutarakan oleh Pelanggan Air di kota batam yang berinisial S, beberapa waktu lalu.
S menyampaikan, Ia terkejut ketika hendak membayar tagihan air bulan oktober 2022, yang mana ia hanya membayar tagihan air bulan september sebesar Rp 33rb. Tetapi, saat ingin membayar tagihan bulan oktober 2022 Ia dikejutkan dengan tagihan air di rumahnya yang naik hampir 800% sehingga tagihan air di rumahnya menjadi Rp 257. 550, geramnya.
“Saya biasanya tidak pernah membayar air lebih dari Rp 50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah) setiap bulannya, ini kok bisa tagihan air di rumah yang saya tempati saat ini melonjak lebih dari Rp 250.000 (Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)”, keslnya.
Tagihan Air S Pembayaran Bulan Oktober 2022
Melihat tagihan yang melonjak begitu signifikan, S langsung mengkonfirmasi ke kantor cabang pelayanan pengaduan PT Moya di batuaji. Namun sayangnya S tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, imbuh S ke awak media.
“CS pelayanan di Moya Batuaji hanya menyebutkan ke saya bahwa mereka melakukan penagihan hanya tergantung data yang masuk. Bahkan cs juga sempat menyebutkan bahwa pemakaian atas nama meteran saya beberapa kali terdata nol meter kubik per bulannya.”, papar S.
Tambah S, sejak pelayanan air di batam ini pindah dari ATB ke Moya, pelayanannya sangat tidak baik dan tidak bagus. Permasalahan yang ada bukan hanya mengenai tagihan yang membengkak saat ini, tapi juga mengenai aliran air yang hanya hidup di tengah malam, tukasnya.
” Air disini hidup dari jam 11 malam hingga pagi jam 5 Shubuh. Namun, Jam 11 sampai jam 2 airnya kecil, dari jam 2 hingga jam 5 shubuh barulah air mengalir dengan deras. Dari jam 5 shubuh sampai ketemu malam lagi baru hidup kembali dan hal ini sudah berlangsung dari tahun sebelum-sebelumnya. Keluhan sudah di ajukan dan sampai saat ini tidak pernah ada perubahan.”, ujarnya dengan nada kesal.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Andalas Riset, Hendri mengungkapkan bahwa ini menunjukan PT Moya tidak bisa bekerja dengan becus dalam pengelolaan air di batam. Seharusnya pengelolaan dan pelayanan air bersih di batam menjadi prioritas bagi PT Moya karena air merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, tegasnya.
“Secara logika bahwa pengelolaan air yang dilakukan oleh PT Moya, semua alat-alat ataupun fasilitas yang di dapat atas penyerahan dari PT ATB ke PT Moya. Semua sudah tersedia dengan baik dan sewajarnya Moya dapat melakukan pengelolaan jauh lebih baik lagi dari ATB. Bukan seperti saat ini yang dianggap jauh lebih jelek dari pada pengelolaan sebelumnya.”, cetus Hendri.
Lanjutnya, Kalau Moya rasanya tidak bisa memberikan pelayanan maksimal dan jauh lebih baik dari sebelumnya, sebaiknya moya menyatakan mundur saja dalam pengelolaan air bersih di kota batam.
“Saya sudah cek tagihan air saudara S, dan jelas kesalahan ini datang dari Moya. Stand meter terakhir di tagihan 2333, sementara stand meter di meteran per hari ini (20-10-22) baru 2335. Artinya, selama ini ada pencatatan yang tidak benar dilakukan oleh petugas dari Moya sendiri. Ini sangat merugikan masyarakat jika petugas moya bekerja tidak becus.”, sebutnya.
Sambungnya, pencatatan meteran oleh petugas yang tidak becus akan mengakibatkan pembayaran yang sangat membengkak di kemudian hari. pemakaiannya menjadi banyak.Apalagi, harga air yang dibebankan ke pelanggan akan menjadi besar jika
Tagihan Air S sejak Agustus 2021
“Saya yakin, tagihan meter di rumah S untuk bulan november 2022 akan menjadi Nol kembali jika pencatatan meteran dilakukan setiap tanggal 15 tiap bulannya. Kenapa demikian ? Karena ulah petugas moya yang asal-asalan dalam mencatat meteran pelanggan.”, bebernya.
Sama-sama kita ketahui, PT Moya sebagai pemenang tender penyediaan dan pelayanan air minum di batam dalam lelang yang dilakukan oleh BP Batam dengan harga jual air sebesar Rp 887,2 per meter kubik, dan mulai menjadu penanggung jawab atas pelayanan dan ketersediaan air di kota batam semenjak 21 April 2022.
Sampai berita ini diterbitkan, Awak media masih mencoba konfirmasi langsung mengenai permasalahan ini ke PT Moya Indonesia yang menjadi penanggung jawab atas pelayanan dan ketersediaan air di kota Batam. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar