Riau_Harian-RI.com
Jangan salahkam bumi tidak rata padahal kaki lah yang pincang perumpaan ini sering di ibaratkan jika suatu ksus, sengketa panas panas tai ayam, seolah maju terus, dan tidak gentar anehnya saat ini, setelah selesai nya pesta rakyat dan sebelum nya, semangat ber api api, yang dari awalnya salah mandasor sega luhutan (dari awalnya sudah curang)
Publik memberikan kue namun tidak kepingin kue nya keinginannya hanya minimum alkohol yang bisa memabukkan
Berbelanja lah dgn secukup uang berhutang adalah mencekik leher
Pesta tanpa cukup persediaan, shingga lepas baut, dool
Jungkir balik pun tidak boleh lagi karena tidak bahan pesediaan menolak kue cuman alkohol, pasangan Calon dan pendukungnya
Kemenangan tanpa kejujuran adalah suatu kesalahan
Tanpa persediaan dari tiga pasangan Calon, rakyat juga memainkan dua wajah politiknya
Menurut Perbup, tidak boleh lagi mengajukan keberatan atas Kekalahan pasangan dari tiga pasangan, sementara pasangan Calon meraih suara 898
Sate soto, mangihut aek ni sub, ajaran dongan na oto, asa rap bisuk, (pendidikan, didikan dan arahkan, petunjuk)
Kita jangan dungu dan tolol, harus dilawan untuk menempuh perbaikan membangun desa, pysik dan moralitas masyarakat, apalg kecurangan dan penggelapan hak hak sipil warga untuk Memilih ditambah wani piro, many politik uang
Wanipiro, pengakuan warga yg sudah berserakan Rp 300,ribu hingga Rp 450 ribu
Dan hampir setengah warga tdk terdata dan separoh warga tidak memilih, karena tergesa gesa pndataan warga
Bahkn ada bukti suatu pertanda tertulis untuk mendukung pada satu calon ,hal ini sudah dilaporkn ke pihak penitia Pilkades secara lisan telepon jelang hari H
Awalnya antusias, saat ini, panas tai ayam, jadi heboh, dan pihak Nomor 3,dan 4,serta nomor 1,menuntut ke pihak Tim 9 di Rokan hulu, pasir pengarayan, hsil belum memuaskan, pengakuan terakhi dari pihak penggugat, oleh tergugat
Sunggguh banyak lg unsur kecurangan yg merugikan warga dan pasangan calon, yang diabaikan penitia, sekalipun saksi ajukan keberatan, bapa asuh sudah memantau pelaku pelaku Di TPS TPS dan penitia
Peristiwa itu satu rangkaian perbuatan untuk pasangan tertentu, mulai dari daftar DPT, penuh rekayasa dan surat undangan yg tdak diundang ke warga pemilih, ada 8 TPS, penitia tergesa gesa, dgn sengaja menyusun nama menurut abjad, tidak dgn menurut nama ke RT an, RW an, sengaja dilompat lompatkn, untuk membingungkan warga
Compromi politik dari tiga pasangan tdk mulus jalan
Hanya orang bodoh makanan orang pintar,
Akhirnya, jika benar itu gugatan ke Pemkab, berujung ke PTUN, dan pemenang tetap pemenangnya, karena Janis di makan waktu
Pemenang tetap bertahan dlm kemenangannya dan psangan calon penggugat tetap mempertahan hak dlm gugatannya
Masyarakat pura pura bodoh tapi Pintar
Tapi lebih banyak lugunya
Peristiwa ini, menjadi pengalaman besar bagi warga dan jangan harap membangun Desa dan membangun Moral
Habis arang dang himpal bosi (satu arang dan satu abu)
Sia sia, jangan harap Pilkades mulus seperti yg sebenarnta yg baik dan benar, penuh noda noda hitam
Mencari keadilan dari Lumpur Lumpur mutiara dlm berkeadilan, yang di tunggu publik,
Semoga catatan ini, tidak bermanfat, gagal dlm membangun desa dari Moralitas masyarakat
Akan kah berhasil perpindahan dlm urusan kependudukan wilayah dari Rokan hulu dan Kbupaten Siak??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar