Bandung barat_Harian-RI.com-
Sangat memalukan sejak dibagikan secara tunai lewat PT Pos Indonesia Bansos BPNT BLT BBM juga PKH memicu kegaduhan di sejumlah Daerah termasuk Kabupaten Bandung barat (KBB) Salah satunya, memicu terjadinya pungutan liar ( PUNGLI ) yang Diduga dilakukan oleh oknum Ketua RW.
Salah satunya terjadi di Desa Ciptagumati Kecamatan Cikalong wetan kabupaten Bandung Barat Jawa Barat .
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos yang seharusnya mendapatkan Rp 600 ribu selama 3 bulan secara tunai langsung di beri sembako senilai Rp.600 .000 untuk di tukar berbentuk sembako di BUMDes.
Terjadinya dugaan pungli menurut sumber yang tidak mau di sebut namanya setelah KPM mendapatkan sejumlah sembako dan uang tunai BLT BBM, PKH para ketua RW meminta sejumlah uang mulai dari Rp. 30.000 s.d Rp 50.000 per KPM Serta di pinta berasnya dengan alasan untuk keluarga yang tidak mendapatkan bantuan sosial.
Masih menurut sumber tata cara penyaluran di Desa Cipta gumati sabtu 03/12/2022.
“Setelah beres pembagian / penyaluran uang tunai oleh PT POS INDINESIA yang dilaksanakan dikantor desa.
kpm di pinta uang Rp.50.000 ribu alasan untuk kas RW, Oleh oknum ketua RW
sedangkan untuk masalah sembako BPNT kpm tidak mendapatkan uang melainkan di beri paket sembako yang sudah di sediakan oleh bumdes dengan harga pantastis sebesar Rp.600 .000. Dan diambil dalam bentuk kupon, kupon tersebut sudah berisi daftar harga , lantas kpm harus menukar kupon tersebut ke BUMDes untuk mengambil sembakonya
Dan anehnya sembakonya ko di cicil sementara uang kami untuk belanja tiga bulan Rp 600.000 diambil semuanya.
sembakonya tidak sekaligus, pertama beras, lalu daging ayam, terus yang lainnya”, ujarnya.
“Terus masalah harga terlalu mahal, masa harga kentang per paket 45 ribu, terus harga buah buahan 45 ribu, terus harga beras pun satu karung yang 25 kg mahal, disini juga paling mahal 250 ribu, kalau itu beli dari BUMDes 300 ribu, terus masalah daging ayam juga di pasar harganya 32 ribu paling mahal, itu di paketan itu harga 40 ribu, itu 3 paket 120 ribu, berarti itu sangat terlalu”, katanya.
sumber lain mengatakan yang di pinta uang Rp.50.000 itu di RW 10, untuk RW yang lain di pinta 30 ribu, tapi kalau Rp.50.000 ribu sangat tidak wajar.
“Alasan di pinta uang itu untuk yang tidak mendapatkan, ada juga alasan untuk uang kas dan yang lainnya”, katanya.
Di tempat terpisah Ketua RW 10. Mengakui adanya aliran dana dari para kpm kebanyakan yang ngasih uang kepada saya Rp 50.000 dan yang paling kecil Rp.25.000, ujarnya
Uang tersebut di gunakan untuk kegiatan RW dan orang sakit .imbuhnya
Menurut A.Candra selaku Control Sosial dengan kejadian adanya pungli serta pemaksaan terhadap keluarga penerima manfaat itu sudah salah besar .yang namanya pungutan liar atau pungli itu sudah jelas ada hukumnya baik yang memberi maupun yang menerima dan tidak menutup kemungkinan jauh-jauh hari oknum ketua Rw sudah mengkondisikan untuk menyetor uang tersebut dari KPM ke oknum RW .maka dari itu pihak penegak hukum baik tingkat Polda Jabar Maupun polres Cimahi serta Kejaksaan harus turun gunung karena tidak menutup kemungkinan ada juga pungli di Desa lain dan pungli ini harus di sikat habis kasihan wargayang kurang mampu,
Sedangkan untuk Sembako masyarakat harus belanja bebas bumdes ataupun pemerintahan desa tidak boleh ikut campur dalam pengadaan Sembako apa lagi KPM dipaksa untuk membeli sembako ,bagaimana kalau ada kpm yang alergi telor atau ayam apa bisa di tukar ?
Dan ini sudah jelas melanggar hak KPM dalam membeli sembako ,serta tidak ada toleransi kepada KPM untuk membeli sembako di pasar.ujarnya
Saat awak media menghubungi Ketua BUMDes Cipta gumati (Deris) lewat telpon, menurutnya, “Silahkan saja ke Kepala Desa, saya lagi di garut”, katanya.
( HR-RI_omen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar