Putera Aceh Barat Pimpin BAS Kota Banda Aceh
Banda Aceh_Harian-RI.com
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Brigade Anak Serdadu (BAS) Aceh mengesahkan Sulthan Alfaraby sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) BAS Kota Banda Aceh, Senin, (05/12/2022).
Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) dengan nomor 02/SKEP-DPD BAS/URUS/XII/2022 yang diserahkan langsung oleh Ketua DPD BAS Aceh, Drs. Isa Alima, yang meminta adanya restrukturisasi guna mengoptimalkan kinerja lembaga di kota madya tersebut.
Mantan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie tersebut, memiliki alasan mengapa memilih Sulthan Alfaraby sebagai Ketua DPC di Kota Banda Aceh.
Menurutnya, tokoh muda yang aktif sebagai pegiat sosial tersebut kompeten, memiliki komitmen kuat, serta berpengalaman dalam kancah sosial sehingga dianggap mampu untuk memajukan DPC BAS Kota Banda Aceh.
“Karena alasan- alasan tersebut akhirnya kita sepakat untuk menetapkan Sulthan Alfaraby menakhodai DPC BAS di Kota Banda Aceh,” ujar tokoh Pidie tersebut.
Sedangkan Alfaraby, mengucapkan terima kasih kepada DPD BAS Aceh, senior dan segenap teman-teman pengurus.
Dia menegaskan bahwa amanah itu akan dia jaga dengan sebaik-baiknya serta siap bersinergi dengan seluruh stakeholder.
"Terima kasih saya ucapkan, Insya Allah amanah, visi dan misi kita semua akan kita realisasikan bersama serta bersinergi dengan semua stakeholder untuk membawa BAS lebih maju kedepannya", imbuhnya.
Mantan aktivis tersebut juga meminta dukungan dan bantuan dari DPD BAS Aceh dan DPC BAS di seluruh kabupaten/kota di Aceh untuk bersama-sama memberikan masukan kepada dirinya dan membantu demi terjalannya organisasi ini ke arah yang lebih baik.
"Mohon izin kepada para senior dan pengurus, agar memberikan masukan serta membantu kami dalam menjalankan visi dan misi kita bersama serta kegiatan kita bermanfaat untuk masyarakat", tambahnya.
Sekedar informasi, Alfaraby merupakan putera Aceh Barat yang aktif terlibat di ranah provinsi.
Sejak tahun 2013, dirinya kerap berkontribusi dalam kegiatan sosial dan pendidikan di Aceh. Hal itu dilakukan karena dirinya ingin mendukung optimalisasi Sumber Daya Manusia dan juga mendorong kesejahteraan masyarakat kurang mampu di Aceh.
Di usia yang tergolong muda, dia sukses menulis serta menerbitkan 7 buku dengan berbagai genre dan ratusan artikel yang diterbitkan di berbagai media lokal dan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar