Aceh Utara_Harian-RI.com | Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh yang menunjuk Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemulihan (PRKP) dalam meningkatkan pelayanan untuk Kantor Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Aceh Utara. Hal ini termasuk penyediaan sarana pendukung berupa fasilitas gedung.
Kenyataan tersebut bisa dilihat saat Dinas PRKP Kabupaten Aceh Utara, melalui anggaran APBK tahun 2022 mewujudkannya untuk pembangunan atau pembangunan gedung kantor BPKD yang berlokasi di Landing Jalan. Nasional Medan-Banda Aceh.
Dalam proses pengerjaannya proyek ini dipercayakan pada PT. GAMPONG RAYA ENGINEERING yang menelan anggaran APBK sejumlah 15 Miliar lebih, selaku pemenang tender atas proyek tersebut.
Berdasarkan temuan dari tim investigasi awak Media. Proyek tersebut diduga pengerjaannya terkesan amburadul alias asal-asalan. Pasalnya ada beberapa titik gedung sudah mengalami keretakan berukuran kecil maupun lebar. Rabu (4/1/2023).
Ada dugaan penggunaan material, tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Hal ini terindikasi lemahnya pengawasan atas proyek tersebut khususnya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemulihan (PRKP) untuk melakukan pengawasan dan menindak tegas pelaksana tersebut dalam hal ini PT. GAMPONG RAYA ENGINEERING, sehingga terjadi pembiaran yang mengarah pada dugaan keluar dari prosedur atau Rencana anggaran Biaya (RAB) termasuk campuran material penggunaan besi yang seharusnya menggunakan ukuran yang sudah ditentukan,
Berdasarkan dari pantauan awak media gedung kantor BPKD Kabupaten Aceh Utara yang sudah mati kontrak pada 30 Desember 2022, masih dalam pengerjaan, menurut analisis kami pengerjaan tersebut tidak berkualitas.
“Atas yang terjadi pada pelaksanaan proyek ini, kami berharap agar Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemulihan (PRKP) ini seharusnya melakukan pengawasan secara detail di lapangan, agar pekerjaan kantor BPKD dapat terwujud seperti yang diharapkan bukan sebaliknya. Belum selesai dikerjakan bahkan belum serah terima kondisi gedung sudah pada retak-retak," ujar tim.
Habibi, mengaku dari pihak PT. GAMPONG RAYA ENGINEERING yang ditemui dilokasi proyek membenarkan kontrak sudah mati, cuman kita lagi melakukan perawatan gedung di sana-sini yang masih terdapat kekurangan seperti ada keretakan. " Namanya pekerjaan mana ada yang sempurna," ucapnya.
Pada, kesempatan itu awak media pertanyakan papan nama proyek dimana, Habib menjawab, papan nama proyek sudah di copot dan dibawa pulang kerumah bos," ujarnya lagi.
Miris, dan aneh proyek belum selesai dikerjakan bahkan sudah mati kontrak masih dalam pengerjaan papan nama proyek sudah di copot. Dan apa yang dilakukan oleh kontraktor PT. GAMPONG RAYA ENGINEERING, dengan alamat Jalan Residen Danubroto Nomor 125 Gampong Lamlagang Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh. Diduga ada niat untuk membohongi masyarakat supaya tidak terpantau oleh publik bahwa proyek tersebut sudah mati kontrak belum selesai dikerjakan.(HR_RI.Marhaban).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar