Kisah ribuan tahun peninggalan Lagenda Mata air Siboru Langgatan, ditarik dari kisah putri Tuan Ringo

Sumut_Harian-RI.com

Ada sebagian warga sekitar menarik kepntingan kelompok,dengan mengabaikan kewenangan lingkungan hidup dari pemerintah,atau peninggalan hak leluhur ,warisan dari Tuan Ringo(Raja Dapoton) berdomisili di Desa Huta ginjang ,kecamatan Simanindo,kabupaten Samosir,dan dahulu kabupaten Tapanuli utara,sumut

Lagenda ini yakin tidak yakin, publik menilai tergantung person masing masing jika berhubungan dengan ajaran Agama, namun publik/masyarakat ini lagenda tentang kesakralan kisah seorang gadis putri dari Tuan Ringo, jika kurang lebih info ini bukan menjadi permasalahan karena keterbatasan kemampuan menulis

Pengakuan masyarakat setempat dan meyakini,nampak dalam gambar baru baru ini, ketika awak media melintas kunjung,20/1/2023

Mengakui dan menuturkan dari salah satu warga yang sedang berjualan dan merawat kebersihan ,mana kala pengunjung ada kurang pas,memahami ,mengetahui,sifat keadaan di tempat,misal buang air besar cakap kotor,atau sembarangan tanpa aturan,sudah banyak pengunjung berpengalaman baik dari marga marga lain diluar marga situmorang ujar op lambok situmorang

Menceritakan secara singkat dan padat

Kunjunga masyarakat kesana yang terutama mata air,yang sakral,bukan bisnis orang orang ,warga yang di hinggapi roh leluhur Namboru kita Siboru Langgatan

Dan disana diatas ada batu marhosa,ada mata air (Sumur)oppung,atau Nenek kami,dan ada juga bangunan sebuah Prasasti Op Tuan Ringo(Raja dapoton,Raja rea,dan Tuan onggar,Raja sianggian papaga lote)

Secara khusus warisan Raja dapoton,dan telah diresmikan oleh pemerintah kabupaten waktu itu diketuai oleh Dr Jhon situmorang jakarta putra dari kota Tebing tinggi asal Tipang humbahas, komunitas ini masih langgeng sampai saat ini, dalam cerita ini, bukan masalah status tanah, tapi lagenda dari Namboru kita,Siboru langgatan hak masyarakat luas, bukan bisnis bukan politik, jika pengunjung ada mengambil airnya karena haus, atau rindu akan air sakral dianggap sepihak warga, sungguh banyak pengunjung ,untuk menikmati mata air dan membawa pulang ke kampung nya dirantau orang, dengan tulus serta ikhlas pengunjung, mencintai tempat itu, khusus marga situmorang

Memang ada sedikit kita sesalkan ,ada ngaku ngaku mengklien ,kepunyaan sekelompok

Ujar masyarakat marga br situmorang ,bagus bagus bagus menelan ,apa pesan pesan oppung kita,Siboru langgatan ujar marga sitanggang, ini suatu berkat dari Tuhan menjadi suatu tempat berziarah,merindui alam sekitar,Termasuk adek kami Rodelse br situmorang,nai Karsima dari Tebing tinggi, yang sangat rajin dan tanpa bosan merawat lewat bangunannya dari tahun2002 silam

Pesan pesan itu semua publik,masyarakat sudah tahu bukan rahasia lagi fakta dan bukti kesakralan mata air namboru ,oppung siboru langgatan,putri dari oppung doli Tuan Ringo,singkat siboru napinaksa,sebutan laris nama siboru langgatan,artinya disana mata air sakral,ada keanehan lagenda ini bukan menurut ilmu bumi

Imformasi ini butuh suatu kebutuhan pokok ,sesuai dengan undang undang dasar 1945,serta lokasi ini menjadi fasilitas publik,dengan teratur tidak merusak lingkungan hidup dan melawan pemerintah,menjadi sembarangan ,ini mengingat semacam budaya leluhur hak budaya

Memang di akui sepihak terakhir akhir ini,ada suatu bentuk bangunan sebuah sumbangan membentuk Patung konon khabarnya belum pasti apa sudah selesai?? Publik belum tahu percisnya,sehubungan bp op sohutihon ,bp senti bp gembira,dan tidak berada ditempat

Horas batak nauli

Mari lah sama sama menikmati dan mengingat kisah pilu namboru kita siboru langgatan menjadi menimbulkan perdebatan penting,

Melainkan mari sama sama melestarikan

Janfan hanya melihat badaniah(Pardagingon)

Semua kita tidak sama pikiran dan bentuk,tapi kita dibungkus dengan nama pomparan ni Tuan Ringo,umum Pomparan ni op tuan situmorang

Pesan itu sudah kita nikmati,namboru kita membawa,atau membagi kesenangan,dari keberkatan(Pasupasuan) seperti itu sedikit banyak paparan dari orangtua kami dipantau ,dan kutipan sumber masyarakat,

Cintai lah sejarah dan jangan timbulkan perbandingan kegaduhan

Dok ma tutu

Hatahon ma sintong,mardalan ma tigor,ulahon ma tama,parsiajari na so suman