Batam_Harian-RI.com | Ketua LSM Kodat86 Cak Ta'in Komari SS mensinyalir adanya dugaan sabotase yang dilakukan pihak tertentu atas carut-marutnya pengelolaan air bersih di Kota Batam. " Sangat mungkin ini ada unsur kesengajaan," kata Cak Ta'in kepada media.
Menurut Cak Ta'in, pengelolaan air sebelum ditangani BP Batam dengan membentuk SPAM dan masa transisi oleh PT. Moya tidak ada masalah baik kelancaran aliran air maupun kualitas kejernihan air.
"Mengapa setelah berganti pengelolaan, masalah itu muncul. Ada sesuatu yang tidak beres dan perlu dibongkar." jelas Cak Ta'in.
Mantan Dosen Unrika Batam itu menjelaskan, secara teknis, infrastruktur dan sumberdaya manusia tidak banyak perubahan. "Logikanya ini tidak akan terjadi, jika tidak ada yang memobilisasi secara massif," ujarnya.
Untuk itu Cak Ta'in dan timnya siap untuk membuktikan tudingannya jika SPAM Batam memberikan kepercayaan kepadanya. "Kami siap membongkar indikasi itu, yang selanjutnya akan diproses hukum oleh kepolisian." tegasnya.
Ditambahkan Cak Ta'in, perdebatan belakangan semakin tidak sehat. Masyarakat dibuat bingung, apalagi ada wacana mau menaikkan tarif air di tengah pelayanan yang amburadul. "Tidak patut juga investigasi infrastruktur dipungut dari masyarakat melalui kenaikan tarif air itu." ingatnya.
Cak Ta'in menegaskan pihaknya siap melakukan investigasi sampai tuntas. Pasalnya, menjelang berakhirnya konsesi pengelolaan air sudah diingatkan dalam talkshow RRI saat itu, jangan sampai ada gangguan pengelolaan air dalam proses serah terima dan pasca itu.
"Kami bersama Ketua DPRD Batam, Pak Nuryanto dan Ketua YLKB Pak Fachry Agusta saat itu sudah mengingatkan secara tegas. Indikasi itu sepertinya sekarang terjadi." papar Cak Ta'in.
"Kami sudah biasa ngebongkar kasus model begini saat masih aktif sebagai jurnalis dulu. Kasih akses dan komitmen. InshaaAllah 3-6 bulan tuntas semua." tantang Cak Ta'in. (Nur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar