Aceh Timur_Harian-RI.com
Proyek pembangunan dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh yakni Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Dasar Negeri Beurandang Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur yang bersumber dari Dana Otsus Tahun Anggaran 2022 diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai Spek.
Pasalnya, fisik bangunan gedung yang telah selesai dikerjakan tahun 2022 dan sudah berjalan beberapa bulan tersebut yang dikerjakan oleh pihak CV. Firami Putra dengan nilai kontrak sebesar Rp. 500 juta lebih dengan alamat Jalan. T. Chik Ditiro No. 95 Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota-Kota Langsa, sudah rusak seperti teras, halaman dari paving blok sudah pecah dan turun begitu juga dengan pemasangan keramik maupun gedung jauh dari kerapian.
Pantauan awak media ini, Senin (9/1/2023) dilokasi gedung sekolah yang dibangun tersebut, terlihat jelas dari sisi bangunan terlihat dan begitu juga dengan halamannya. Hal ini jelas menjadi tanda tanya bagi masyarakat, karena ruang kelas tersebut belum seumur jagung dibangun.
"Itu bangunan baru dek. Liat saja sendiri, sudah rusak seperti teras tanah timbunan sudah keluar itu lama-lama dikuatirkan teras tersebut akan pecah dan turun bangunannya, padahal baru dibangun itu. Kalo seperti ini, jelas kekuatan gedung tersebut kita pertanyakan. Karena inikan digunakan untuk proses belajar mengajar. Harusnya dikerjakan secara serius. Kami rasa, semua orang tua butuh fasilitas pendidikan yang layak dan aman untuk anak-anaknya. Harusnya juga, kalo pembangunan gedung sekolah ini, Kepala Dinas bahkan Pj Bupati langsung melihat hasil pembangunan. Jangan tau proyek tersebut selesai saja. Tapi hasilnya seperti ini,” ujar Narasumber yang enggan namanya ditulis.
Kabid Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Aceh Timur Ridwan, S.Pd yang dikonfirmasi mengatakan, terkait dengan pembangunan SDN Beurandang saya tidak tau persis karena saya belum tau dan turun langsung ke lapangan, untuk lebih jelasnya silahkan menjumpai PPTK atas nama Khaidir," ujarnya di ruang kerjanya.
Sementara, Khaidir selaku PPTK pada pembangunan gedung sekolah baru SDN Beurandang membenarkan gedung tersebut ada yang rusak dan sudah melihat langsung ke lapangan dan saya sudah menghubungi pihak kontraktor untuk diperbaiki karena pada proyek tersebut masih ada dana pemeliharaan
Khaidir, menjelaskan kondisi gedung baru selesai dikerjakan sudah rusak ini akibat pihak kontraktor dalam pekerjaannya terlalu terburu-buru sehingga pekerjaan tidak maksimal, namun demikian saya sudah perintahkan kontraktor untuk memperbaiki," ungkap Khaidir di ruang kerjanya.(HR_RI.Marhaban)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar