Batam_Harian-RI.com
Terjadi perbincangan alot antara awak media ini dengan salah seorang Ketua Cabang Kantor PT. Naila Syafaah Wisata Wisata Mandiri salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan.
Perbincangan hangat ini berlangsung pada hari Jumat, 20 Januari 2023, sekitar pukul 19.00 Wib sampai selesai.
Dalam keterangan melalui whatshap Yuseran Fauzi ck dari Kabupaten hulu sungai tengah(berabai) Kalimantan Selatan mengaku mengalami kerugian sebesar 150 juta kurang lebih.
Dilanjutkannya bahwa jamaah saya ada 5 orang yang seharusnya dijadwalkan untuk keberangkatan tanggal, 22 Oktober 2022, melalui
paket Al Andalus dengan paket 15 hari sebanyak 4 orang.
Dan untuk keberangkatan tanggal 21 Januari 2023 1 orang paket promo 15 hari 1 orang.
Lebih rinci dijelaskan bahwa sebelum tanggal yang ditentukan tersebut yaitu tanggal 22 Oktober 2022 tepatnya tanggal 29 September 2022 kami mendapatkan informasi bahwa jamaah dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dinyatakan gagal berangkat sebanyak 176 orang yang pada akhirnya harus menginap di salah satu hotel di Jakarta, dan di tanggal, 29 September itu pada malam harinya owner (Mahfud Abdullah) yang belakangan diketahui bahwa ia memalsukan namanya menjadi Abi Hafizd Al Maqdisi.
Abi memberikan klarifikasi saat itu bahwa jamaah Kalsel-Kaltim sebanyak 176 orang itu gagal berangkat dikarenakan tiket yang di beli adalah tiket fiktif, dan owner (Mahfud Abdullah) selaku owner PT Naila Syafaah Wisata Mandiri menjanjikan untuk memberangkakan dengan cara secara bertahap.
Apa yang di janjikan ternyata adalah sebuah omong kosong. Kami dijanji akan memberangkatkan jamaah saya di bulan Oktober dan November tetapi kenyataannya sampai dengan bulan Januari 2023 tidak ada pemberangkatan sama sekali.
Lebih tegasnya kepada awak media menegaskan bahwa untuk jamaah yang gagal berangkat di tanggal 29 September sebanyak 176 org jamaah kalsel-kaltim sampai saat ini belum ada kejelasan.
Bahkan dari owner (Mahfud Abdullah) dan seluruh pengurus travel Naila Syafaah Pusat tidak ada yang bisa dihubungi
sampai saat ini tuturnya.
Ditambahkannya bahwa pada akhirnya jamaah saya sebanyak 5 orang juga tidak ada kepastian kapan akan diberangkat kan, kerena tidak kepastian dan jawaban dari Naila Pusat.
Jamaah terus menuntut kepada saya untuk mengembalikan uang mereka, dan yang mereka tahu adalah kami yang harus mengembalikan uang mereka padahal kami sudah setor lunas semua uang 5 jamaah ke rek BRI PT Naila Syafaat Mandiri dan ada bukti transfernya dan juga bukti kwitansi lunas dari PT Naila Safaah dan yang bertanda tangan (mela) bagian keuangan Naila Syafaah Wisata Mandiri, tetapi jamaah saya tidak mau tau dan mengharuskan saya untuk mengganti uang mereka secepat mungkin, bahkan ada jamaah saya yang mengancam saya akan melaporkan saya ke polisi.
Setelah satu bulan saya didesak jamaah untuk mengembalikan uang mereka terpaksa dengan sangat berat hati saya harus menjual aset saya (sebidang tanah) untuk mengganti uang jamaah yang bnyaknya 150 juta rupiah,
Dan kekurangannya sampai saat ini saya terus berusaha untuk meminta pertanggung jawaban dari seluruh management PT Naila Syafaah Wisata Mandiri terlebih lagi kepada owner (Mahfud Abdullah ) PT Naila syafaah mandiri
yang sampai saat ini tidak ada yang bisa di hubungi sama sekali.
Saya sangat mengharapkan PT Naila syafaah untuk mengembalikan uang peribadi saya yang mana saya harus mengganti uang jamaah saya sebanyak 5 orang dengan total kerugian sebanyak 150 juta kurang lebih secepatnya, demikian mengakhiri pembicaraannya dengan nada harap (NT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar