GAYO LUES_Harian-RI.com – Plt Sekretaris Daerah Gayo Lues Ir Bambang Waluyo adakan kopi morning bersama para pemangku pendidikan Kabupaten setempat, di kantor Bappeda Kabupaten Gayo Lues, Rabu (25/01/2023).
Kopi morning tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRK Gayo Lues H Ibnu Hasim,Komisi D dari Partai Demokrat Hj. Salamah, anggota DPRK Idris Arlem, Kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues Anwar, S.Pd, Kabid Paud DRS. Juraida, beserta jajarannya, Perwakilan Dinas Pendidikan Aceh Basri S.Pd, perwakilan kepala sekolah, guru beserta siswa sekolah dari berbagai sekolah negeri dan swasta.
"Kopi morning ini kita lakukan untuk menggali persoalan-persoalan pendidikan dan mencari solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Gayo Lues ini,"katanya.
Tambahnya, hal ini dilakukan, agar kedepannya perencanaan di bidang pendidikan bisa menjadi lebih baik lagi. Pendidikan juga merupakan layanan dasar yang wajib dan terikat oleh ketentuan-ketentuan yang diperintahkan oleh pusat.
"Pemerintah daerah berpihak besar dengan pelaksanaan pendidikan di Gayo Lues ini. Untuk menyukseskan pelaksanaan pendidikan dan peningkatan mutu, salah satunya dengan pengalokasian anggaran yang diikat pusat sebesar 20% dari anggaran kabupaten yang ada,"lanjutnya.
Ia meminta kepada SKPK, bisa menyesuaikan anggaran dengan kebutuhan yang perioritas. Juga, menyesuaikan dengan sumber daya yang ada, dengan menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuan yang sama.
"Agar Kabupaten Gayo Lues Ini, bisa menjajarkan diri dengan daerah-daerah lain di Provinsi Aceh,"tambahnya.
Kepala Perwakilan Dinas Pendidikan Aceh Basri S. Pd meminta pemerintah Gayo Lues bisa memperhatikan sekolah-sekolah SMP, SMK yang sudah menjadi wewenang Provinsi Aceh.
"Sekolah-sekolah SMP di Kabupaten Gayo Lues tingkat SLTA tidak terlepas dari peningkatan pendidikan yang ada di Kabupaten Gayo Lues. Salah satunya peningkatan mutu guru dan kesejahteraan guru khususnya guru yang belum tersertifikasi,"katanya.
Selain itu, Kadis Pendidikan Gayo Lues Anuar S. PD menyampaikan, selama ini ada persoalan minimnya minat orangtua untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah formal tingkat SMP.
"Ini karena, orangtua khawatir anaknya pulang cepat dan bermain Game Online di Handphone. Oleh sebab itu, Dinas pendidikan melakukan uji coba sekolah Fullday pada 34 sekolah yang ada di Gayo Lues dan terus mengupdate program-program dari Pemerintah Pusat,"katanya. (HR-RI_Johari Argum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar