Banda Aceh_Harian-RI.com
Dimana terlihat banyak kenderaan roda empat dan motor roda dua berdatangan dan parkir seputaran cafee dgn pengatur parkiran berseragam Ormas PP, (Pemuda Pancasila)
Diskusi publik Rocky Gerung dan Para Tokoh di Banda Aceh Sekitarnya.
Bertempat di cafee SMEA Premium Rumoh Aceh Tibang Kotamadya Banda Aceh sejak pagi jam 7.30, sudah terlihat kesibukan yg tidak seperti pagi pagi Jum'at biasanya.
Walaupun acara tsb di laksanakan di ruang terbuka, namun justru menurut pantauan media Harian-RI berlangsung dgn meriah penuh rasa ke akraban antara Narasumber bung Rocky Gerung dgn peserta nya.
Ternyata sedang ada acara temu ramah dan diskusi publik dgn tokoh akademisi intelektual dan milenial Indonesia bung Rocky Gerung.
Dimana acara ini di prakarsai oleh Yayasan Generasi Seulanga yg bekerjasama dgn DPD Pemuda Pancasila Aceh yg di ketuai oleh T. Juliansyah. T. Darwin. SE, atau Ampon Puteh Pon Darwin.
Tampak di jajaran depan peserta diskusi turut hadir selain para tokoh akademisi beberapa Profesor, Doktor seperti Djasman UTU, Humam Hamid, sang Ekonom Aceh juga ada para pelaku sejarah dan tokoh Politik seperti Bapak : T. Kamaruzzaman. SH, (ponman) drs.Sulaiman Abda, Mukhlis Muchtar Nya' Basyah SH.MH, Kamaruzaman.( Abu Razak ).
Tentunya " sekaligus untuk memastikan Indonesia lebih maju, utuh dan demokratis selayak nya demokrasi yg ter arah." Ujar Rocky Gerung dlm pencerahan nya..
Topik yg di bahas, sesuai thema yaitu berupa gagasan dan tantangan yg akan dihadapi negara RI secara umum dan propinsi Aceh khusus nya di masa sekarang dan kedepan nya.
Acara yg di moderatori oleh pakar ekonomi dan politik aceh bpk Humam Hamid ditutup dgn penyerahan bingkisan cendera mata berupa plakat bermotif rencong aceh oleh Ampon Puteh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ormas Pemuda Pancasila dan pemasangan kain sarung bermotif daun maryuwana produk pemuda Aceh yg blm mau menonjolkan diri di bidang industri textil kain sarung khusus nya.
Menurut bung Rocky Gerung, Narasi yg dibahas lebih mengarah ke hal hal yg memory ( kebelakang ) dan Hope narasi ( harapan kedepan nya), dimana provinsi dan rakyat Aceh lebih berpeluang tuk malaksanakan terobosan terobosan serta gagasan gagasan yg Up to date menuju era milenial secara global krn modal latar belakang dari sejarah bermulanya demokrasi di Republik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar