Banda Aceh_Harian-RI.com
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FKIP USK gelar diskusi politik di kantor Forum kerukunan umat beragama, Sabtu (18/02/23) di Pango, Banda Aceh.
Diskusi politik bertema 'Peran dan Fungsi Mahasiswa Dalam Meminimalisir Golput Pada Pemilu 2024', menghadirkan Zulhaini Sartika, S.T, M.T. sebagai pemateri.
Dalam pemaparannya, Zulhaini menegaskan pentingnya keteladanan mahasiswa terutama aktivis sebagai teladan bagi orang lain.
"Aktivis kampus harus sadar bahwa memilih adalah jalan menjadi warga negara secara penuh", ujar Zulhaini.
Zulhaini menilai angka golput tetap tinggi disebabkan faktor internal dan eksternal. Menurutnya faktor internal terkait kesadaran akan pentingnya memilih dalam pilpres, pileg, pilkada.
"Faktor eksternal yang menyebabkan orang enggan memilih karena ulah politisi yang kerap mengkhianati kepercayaan yang diberikan voter, tegas Zulhaimi yang kini dipercaya sebagai presidium KAHMI Kota Banda Aceh.
Diskusi politik yang dipimpin Nadia Salsabila itu, diakhiri dengan sesi tanya jawab. Diskusi itu bukan hanya dihadiri kader HMI Komisariat FKIP USK, hadir pula mahasiswa dari beberapa universitas di Aceh Besar.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum HMI Komisariat FKIP USK Viky Nur Hakim menyampaikan terima kasih atas materi yang disampaikan. Viky mengingatkan agar kader HMI tetap independen di tahun politik.
"Sangat bermanfaat ilmu yang disampaikan, semoga menjadi pegangan kami dalam menyambut tahun politik, saya himbau seluruh mahasiswa agar menjadi agent of change bagi demokrasi," tutup Viky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar