Bireuen_Harian-RI.com
Masyarakat korban tsunami desa kuala jeumpa Bireuen,Halimah (72) tahun mengharapkan perhatian Pemerintah,terkait bantuan jaringan air bersih kerumahnya,dikarenakan semenjak musibah tsunami terjadi tahun 2004 lalu ,kondisi air sumur dirumahnya bau dan berbusa,sehingga air sumur dirumahnya tidak bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Bila mereka inginkan air bersih ,Halimah dan anaknya,terpaksa menunggu musim hujan dan menampungnya lalu dimasak untuk diminum,bila tidak musim peng hujan keluarga tersebut harus membeli air galon ,itupun dilihat dari kondisi ekonomi mereka,kalau tidak,dia dan keluarganya harus minum sisa dari air hujan yang sudah dimasak sebelumnya menjadi air minum untuk kebituhan sehari - hari mereka.
Namun diakui Halimah, sampai detik ini belum ada tim dari Pemerintah datang untuk melihat kondisi dirinya,
Kebutuhan mendesak inilah Halimah sangat berharap perhatian dari Pemerintah selaku pemangku kebijakan untuk memberikan dirinya bantuan jaringan air bersih secara gratis" katanya".
Disebabkan kebutuhan Air bersih adalah jenis sumber daya berupa air yang bermutu baik dan dimanfaatkan oleh manusia untuk kehidupan sehari-hari termasuk sanitasi. Menurut WHO, air domestik adalah air bersih yang digunakan untuk keperluan domestik seperti konsumsi, air minum dan persiapan makanan.
Disinyalir beberapa tahun lalu,Pemerintah melalui Dinas PUPR Bireuen ,memiliki proyek jaringan Air bersih untuk disinyalir ke Masyarakat secara per KK,akan tetapi Halimah ,tidak pernah merasakan itu.
Bukan hanya itu,Pemerintah diminta juga bisa memberikan bantuan bentuk dana untuk lansia,melihat saat ini dirinya sudah - bertahun - tahun tidak bekerja,selain faktor umur dan lain sebagainya.
Dengan bantuan dana yang diberikan oleh Pemerintah,paling tidak dia bisa pergunakan sebagai modal usaha rumah tangga " tuturnya"( Hendra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar