Batam_Harian-RI.com | Ustad Akib Junaid anggota Dewan Muzakarah Hidayatullah Pusat yang berasal dari Sinjai Sulawesi Selatan dalam rangkaian takziah malam ketiga berlangsung semarak dan dihadiri banyak jamaah dari berbagai elemen masyarakat baik yang datang dari Batam sendiri maupun yang datang dari luar kota Batam seperti Jakarta, Kalimantan, Sulawesi dan dari provinsi lainnya termasuk cek Yusuf dari Singapura.
Gagah jeleknya penampilan seseorang bukan jaminan seseorang itu bahagia, tetapi keimanan dan ketakwaan akan menjadikan hati bahagia.
Kita tidak boleh main main dalam menghadapi kematian, karena kematian itu biasanya datang tidak diundang, dan tidak memilih tua atau muda makanya persiapkan diri untuk menuju kematian.
Diungkapkan lebih dalam bahwa kematian itu bermacam macam, ada yang mati karena sakit, kecelakaan, dan sebagainya. Sebaik baik manusia adalah sebaik baik manusia yang beruntung bagi orang orang yang ada disekitarnya.
Orang yg beruntung adalah orang yang selalu beruntung bagi orang lain. Tetapi orang yang merugi adalah orang matinya tidak memberikan pengaruh apa apa bagi orang yang ada di sekitarnya.
Setiap orang yang datang disuatu tempat, maka orang yang selalu memberi manfaat bagi orang yang ada disekitarnya tutur ustadz tersebut dengan gayanya yang khas.
Diakuinya ustadz tersebut bahwa KH. Jamaluddin Nur pimpinan pondok pesantren Hidayatullah adalah orang yang baik yang pernah saya temui.
Diakuinya bahwa 95% pakaian yang saya ini adalah pemberian dari almarhum KH. Ustadz Jamaluddin Nur pertanda dia ini kebaikannya luar biasa.
Ustadz Jamaluddin Nur adalah orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain, dan selalu memberikan kebaikan bagi yang selalu dikunjunginya. Demikian ustadz Akib Junaid yang sengaja datang dari Jakarta.
Lukman Salas seorang anggota KKSS asal Bone merasa terharu dan seakan berat dirasakan perpisahan dengan dirinya dengan KH Jamaluddin Nur pendiri pesantren Hidayatullah Batam. (Nursalim Turatea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar