Samosir_Harian-RI.com
Dimana letak nya, rahasia nya??
Pertanyaan sederhana!!!!
Kita selaku pemimpin itu, harus Takut akan Tuhan, jujur, dan suri teladan
(Daulat, Toman dan ber iman)
Contoh sederhana saja, jika ada masa masa pemilihan Kepala Desa, warga rebutan untuk mencalonkn diri, dan warga pun memang boleh kita sebut, hampir sama pro dan kontra akan pendukungnya,
Secara jujur juga ada disana terselip Wanipiro dan darah keluarga, dan sebaliknya wargapun tdk seluruhnya warga itu berpikiran positif, melihat latar belakang nya si oknum calon td, misalkn: Setiap calon kepala desa itu bukan harus sudah berizajah saja diperlukan dlm administrasi
Zaman sekarang gara gara Dana Desa, dan ditambah gratis pendaftaran, ya, rebutan mencalonkan
Pdhal tugas pnting kepala desa itu sangat berat sekali, hrus dipaksa mahir dan paham aturan dan peraturan, hrus banyak bijak pro rakyat, jangan hanya loyal pd atasan,
Ingat kepala desa itu, dipilih rakyat sesuai aturan dan peraturan
Yg sering muncul dan timbul kepermukaan, setelah di lantik Bupati, bgitu semangat nya, baju dinas nya, wajar, yg tdk pernah, dan ingin belajar
Tp lama kelamaan belajar bijak itu, jd lupa,pdhal permasalah itu cukup banyak di desa,
Penulis sudah mengungkap penulisan, menggugat pikiran Dewan dan Pemerintah kbupaten, dalam raperda Untuk mmbentuk :Desa Adat, itu cukup pnting disana adat istiadat adat, dari Dalihan Natolu
Kemudian raja adat kita pun sedekit semakin bergeser, disingkirkan, tdk ada legilitasnya, misal dlm uraian mencernati ksus sengketa tanah, seharusnya raja adat itu, sudah cakap, dan dewasa, sementara kepala desa msih seumuran muda, jd Raja asat lah dulu diutamakn menyelesaikannya sengketa
Pndapat, LKMD dan Karabg taruna, maupun BPD, cukup beda latar belakang masing masing namun begitu, bkn tdk lepas dari tugas dari pemerintahan
Hal hal sederhana in, perlu du kaji ulang, guna kpntingan masa depan publik, dan masyarakat, sehingga raja adat yg legilitas secara tersirat hrus dibentuk, Desa Adat, dan Raja Adat, mereka duduk bersama
Secara sadar dan tdk sadar, apa peran dan fungsi darpd LKMD, san Karabf Taruna, serta BPD, menyelesaikn masalah sengketa tanah, dll??
Secuil catatan ini, bentuk sekapur sirih
Kita tdk perlu pro dan kontra, antara familiyar oknum kades, tp kita objekuf berpikir maju dan jernih, akal sehat, jangan kan hanya berpikir darah, familyaran, ungkap salah satu anggota lembaga budaya batak Samosir(Labasari( baru baru ini 8/3/2023 di Ambarita,
Coba kita sebentar pikiran kita kmbali ke belakang mengingat rumitnya, dari seluk beluk, warna warni dari setiap permasalahan justru rakyat sering mengalami pmbodohan dlm kebodohan dlm segala aktifitas pemerintahan, sering ditutupi, tdk terbuka krn dari bapa asuh ke anak asuh, seolah makna, dan arti kegiatan itu, sungguhan, administrasunya blum tentu benarnya infornasi di tutup, dan lebih takut kpada atasan dan tdk takut akan Tuhan
Semenrara td rakyat dari awal sudah pro dan kontra, dan diskriminatif, krn keluarga nya tdk ada disekitarnya, dan tidk pernah lakukan pndekatan pd oknum oknum di desa yg bertugas
Antara fakta dan kenyataan, cukup beda, dan informasi selalu tdk di munculkn atau sepotong potong
Jd pernasalah di tingkat desa, cukup rumit, ditambah oknum kades nya tdk mau belajar, SDM nya lemah
Kbijakan selalu kurang tepat, dan tdk merevisi keputusan yg tdk baik, camat bukn atasan lngsung, namun kades sering ke kntor kecamatan, apa lg dibahas disana?? Namun informasi tetap sama, tdk tahu masyarakat dan publik,
Sehingga pkerjaan itu, tetap tanda tanta, krn tdk memuaskan rakyat
Mari lah kita upayakan rakyat itu puaskn, secara sederhana dan lepas dari traumatis dan pmbodohan,sederhana,namun sasaran sangat tinggi,
Desa adat hrus diadakan dan Raja adat
Ini cukup pnting bkn hanya PR, dan basa basi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar