DELI SERDANG_Harian-RI.com
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN1) Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara diserang puluhan Anak Genkmotor, Selasa malam sekira pukul 22.00, WIB.
Informasi yang dihimpun dilokasi, kejadian bermula anak-anak SMKN 1 Beringin sedang menggelar kegiatan pembuatan vidio cinematic dalam acara perpisahan kelas 12 di Sekolah tersebut.
Namun, ketika acara tersebut usai dan para siswa siswi akan beranjak pulang menuju keluar pintu pagar Sekolah, para siswa siswi dihadang puluhan diduga komplotan anak Genkmotor.
Dari sinilah keributan mulai pecah, ketika salah seorang dari puluhan anak yang diduga komplotan Genkmotor tersebut menanyakan kepada salah seorang siswa SMKN1 Beringin didepan gerbang Sekolah.
“Satu orang dari anak-anak Genkmotor itu nanyak sama ku, siapa yang paling preman di Sekolah ini”, ucap siswa yang mengaku menjadi korban pemukulan anak Genkmotor tersebut.
“Aku gak tau bang siapa yang preman disini, aku jawab gitu langsung aku dipukulin dan dikroyok entah berapa orang yang mukulin aku, banyak lah yang mukulin aku tu”, ucap siswa yang masih merasa kesakitan akibat dipukuli segerombolan anak Genkmotor tersebut.
Setelah terjadi keributan didepan gerbang sekolah, siswa siswi yang lain menjadi ketakutan hingga berlarian menyelamatkan diri dengan kembali masuk kedalam sekolah SMKN1 Beringin.
Saat dilokasi kejadian, salah satu orangtua siswa menceritakan bahwa dirinya mengetahui adanya keributan disekolah itu saat menghubungi anaknya melalui sambungan seluler, bahwasannya disekolah anaknya sedang terjadi keributan antara siswa SMKN1 Beringin dengan sekelompok yang diduga anak Genkmotor.
“ Saya tadi dirumah lihat jam sudah pukul 22.00 Wib malam, anak saya kok belum pulang, lalu saya telepon anak saya, begitu saya tanyak kenapa belum pulang, anak saya sambil histeris sekolah kami diserang Genkmotor”, bebernya.
Masih menurut orangtua siswa tersebut, ketika tau ada keributan disekolah anaknya, dirinya langsung berinisiatif menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Beringin.
“Begitu saya dengar ada keributan disekolah anak saya, saya langsung menghubungi Polsek Beringin, dan langsung berangkat kemari untuk mengetahui keadaan sebenarnya, dan Alhamdulilah saat ini keadaan sudah kondusif bahkan salah seorang pelaku sudah diamakan kepolisian Polsek Beringin”, sebutnya yang enggan namanya ditulis dimedia ini.
Dirinya sangat menyayangkan, masih adanya anak anak Genkmotor yang belum bisa diberantas kepolisian Polresta Deli Serdang.
“Sangat disayangkan hal seperti ini terjadi, terlebih lebih lagi anak Genkmotor ini berani sampai menyerang Sekolah, bahkan saya dengar tadi dari beberapa orang yang mungkin tau dan melihat saat aksi anak Genkmotor disekolah ini yang dari awal kejadian keributan, kalau anak-anak Genkmotor ini ada yang membawa Sajam, anak saya menjadi trauma atas kejadian ini, saya mohon untuk kepolisian untuk terus mengusut kasus anak Genkmotor yang ada di Deli Serdang”, harapnya.
Sementara itu saat dilokasi kejadian terlihat salah seorang diduga pelaku dari komplotan anak Genkmotor yang ikut menyerang SMKN1 Beringin sudah diamakan dalam ruangan pos Satpam penjaga sekolah.
Saat ditanya, kepada awak media dirinya mengaku berinisial FAN (17) beralamat Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan status sudah tidak bersekolah lagi, mengaku hanya ikut ikutan temannya saja.
“Aku hanya ikut ikutan aja bang, aku gak tau apa apa bang, kawan kawan ku bilang sebelum kami kemari, ada kawan kami dikeroyok disini, makanya kami kemari bang, aku gak tau apa apa bang”, sebutnya dengan tertunduk.
Masih dilokasi kejadian, Sunario salah seorang masyarakat yang tingg disekitar sekolah merasa resah dengan aksi aksi brutal anak Genkmotor yang selalu mengganggu di SMKN1.
“Resah juga dengan aksi aksi anak Genkmotor ini, tadi saya tanya kebeberapa orang siswa, hal seperti ini sudah beberapa kali terjadi disekolah ini dengan diserang Genkmotor bersenjata tajam”, sebutnya.
Menurut keterangannya, pada malam ini siswa siswi ini lagi ada kegiatan perpisahan anak kelas 3 untuk pengambilan vidio, namun tiba tiba terjadi keributan.
“Tahun semalam juga dibuat seperti ini, nah.. Malam ini terjadi keributan, cuma saya sangat menyayangkan seharusnya kalau pihak sekolah mengadakan acara sampai malam begini diluar jam pelajaran, harus kordinasi dengan kepolisian setempat prihal keamanan, guna mengantisipasi hal hal yang tidak didinginkan terjadi, contohnya seperti malam ini, apalagi siswa yang ikut acara malam ini ada sekitar 400 orang siswa, kan banyak tu siswa yang harus dipantau, apalagi gurunya yang ngawas cuma 1 orang dan ditambah seorang Satpam”, keluhnya.
Sebanyak 400 siswa yang melakukan kegiatan dimalam hari dengan diawasi hanya seorang guru dan seorang satpam sekolah tanpa ada kordinasi dengan kepolisian, hal ini sangat disayangkan pihak orangtua siswa, terlebih telah terjadi hal seperti ini yang mengakibatkan ada 3 orang siswa yang menjadi korban pemukulan anak Genkmotor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak pihak yang memberikan komentar bahkan juga dari pihak sekolah, namun siswa korban pemukulan saat ini sudah dibawa pulang pihak orantuanya masing masing guna mendapatkan perawatan. ( Rahmadi Saputra )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar