Masyarakat, dan publik, pemerintah, penyelenggara Negara, Bupati
Seperti apa, di ketahui oleh masyarakat, hak dan kewajiban, antara Tugas dan wewenang, kewajiban???
Publik, minta cerdaskan Rakyat
Bgaimana pula mewakilinya???
Diskusi medsod ini, sebenarnya sangat butuh untuk desa, dan desa lah ujung tombak maju mundurnya kesejaheraan rakyat, sebagai ujung tombak
Diskusi seharusnya mengundang permanent pesertanya, setidaknya disosialisasikan per desa, jika mau maju dan jujur,
Namun dugaan miring penguasa, kuatir jika rakyatnya lebih pintar, cerdas dari pimpinan Desanya, barangkali dan tidak dapat dipungkiri, alasan beda tiory dgn praktek, diskusi ini hrus pinomat di seminarkan dari antara judul hak dan kewajban, tugas dan wewenang, selaku pemerintah, penyelenggara Negara, Bupati kepala daerah tingkat dua jelas jelas pemangku kpntingan dan penguasa
Lalu. Bagaimana hal hal tersebut agar rakyat : gagal paham, atau tidak paham sama sekali, atau tidak paham
Semua kita rakyat Indonsia pernah sekolah dasar, dan membaca pancasila undang undang dasar 1945 serta muka dimahya
Namun. Tentabg hukum dan undang undang, barang pasti tdak menguasai seluruhnya
78 thn lah NKRI sudah di merdeka kan dari penjajahan
Secara khusus dulu rakyat pertanyakan, jelas tdk tahu betul aturan dan undang undang, hukum
Itu kita akui, sepenuhnya
Lalu timbul pertanyaan lnjutan, lalu siapa yang paham, dan tidak gagal paham?? Siapa??
Diskusi ini, sekalipun diskusi liar, namun ini cukup pnting bagi rakyat jelata, sekedar mmbuka hati, pikiran
Pembukaan kran air, biar air mengalir, dan tdk sumbat, apalg kebakaran, rumah keadilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sebagai objek nya tdk lepas dari rakyat, yg sangat di butuhkn masyarakat juga terutama ekonomi dan hukum
Sudah bgaimana perekonomian rakyat kalangan menengah ke bawah?? Per kapita mata pencahariannya??
Dan bagaimana dirasakan masyarakat jelata tentang pencari keadilannya??
Maaf penulis, bukan politikus, bkn pula ahli hukum, justru rakyat jelata
Kurang paham, gagal paham, tdk paham
Siapa yg gagal paham?? Melaksanakan tugas, kewajiban serta weweng selaku pemerintah daerah tingkat dua, penyelenggara Negara, Bupati??
Biar lah, publik menjawab kepada masyarakat
Biar timbul pertanyaan setelah melihat kondisi dlm 20bthn terakhir ini merajalelanya korupsi dan Narkoba
Lebih lebih ketertutuoan keterbukaan informasi publik, Pemerintah itu baik menjalan kan tugasnya, wewenangnya,
Lalu jika baik pemerintah itu melaksanakan tugas dan kewajibannya,
Kenapa meraja lela korupsi dan Narkoba??
Yg berdampak kran kran air keadilan, tersumbat, pelaksanaan progam dan anggaran untuk rakyat dari rakyat
,satu untuk semua, semua untuk satu
Lalu jika tdk bisa lagi terurus, bagaimana anak dan cucu. Kita ke depan???
Dulu kami mempelajari ilmu ukur, dan aljabar
Sekarang bukan lg, berobah mnjadi matemateka, dan IPS, IPA
Bisa kah proyek proyek pmbangunan yg mangkrak, atau tidak berfungsi dgn. Semestinya
Rakyat terus bayar pajak,
Kelalaian semacam ditinggalkn, sengaja di kesampingkan, yg dilakukan penguasa dari tingkat bawah dan bpak bpak asuh sebagai atasannya, konsep, ide pemikiran yg di salurkn dari atas ke bawah, yg menjadi penyeludupan, penggelapan, dari arti undang undang dan hukum, sehingga membawa sebab dan akibat, kerugian bagi rakyat lemah dan awam, mengalami kerugian nyata nyata dari faka yg terungkap di hadapan sosial, yg sudah berserakan ditengah tengah masyarakat luas
Awal duduk masalah nya tdk ramahnya ASN, pelayan publik, dan kebijakan, pembodohan dsn saling akal akalan, tuding menuding dan topengan, sederhana saja kerugian rakyat yg mengalami ruginya keterbukaan informasi publik kran air kehidupan sosial dan penegakan hukum
Pelit / kikir dan pd akhirnya gagal paham melaksanakan tugas dan kewajiban, dlm. Wewenangnya,
Korupsi uang bukan itu terutama tapi kita sudah korupsi waktu dan tenaga
Lebih lebih korupsi kata kata, dan kalimat yg menjadi racun, memanifuler keaadaan
Hingga berita ini dikirimkan, tdk ada niat buruk namun rakyat bertanya lewat medya
Dan harapan rakyat, agar ke depan di pergunakan kejujuran sesuai, iman dan sumpah
Kran pintu air kehidupan, jangan di sumbat, di pimpong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar