DELI SERDANG_Harian-RI.com
Tawuran remaja yang terjadi di luar Gerbang SMKN 1 (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1) Beringin pada Selasa malam (21/3/2023) yang lalu ternyata bukanlah aksi Geng Motor (Gemot) seperti yang diberitakan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Beringin, Pol Resta Deli Serdang, AKP Doni Simanjuntak SH melalui Kanit Reskrim Iptu Edy Manalu kepada awak media, Sabtu (25/03//2023).
“ Peristiwa keributan yang terjadi diluar pintu Gerbang SMKN 1 Beringin bukanlah aksi Geng motor tapi aksi tawuran antar remaja yang diawali adanya keributan lebih dahulu dilokasi yang berbeda, sekarang masalah tersebut sudah selesai, setelah melalui proses-proses yang dilakukan dan anak-anak itu kini telah kami kembalikan kepada orangtuanya”, sebut Edy Manalu.
Dan hal ini juga sudah didiskusikan bersama di ruang Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Beringin guna memberikan klarifikasi dan informasi yang sebenarnya terkait keributan terjadi diluar Gerbang SMKN 1 Beringin pada Jum’at (24/03/2023) kemarin.
Saat di ruangan Kepsek SMKN 1 Beringin terlihat hadir diantaranya, Ketua Komite SMKN 1 Beringin Sunario, Muriadi Ketua Dewan Pendidikan Deli Serdang, Junaidi Malik Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kabupaten Deli Serdang. Imran S Babinsa, Iptu Edy Manalu Kanit Reskrim Polsek Beringin Polresta Deli Serdang, M. Habil Syah Orangtua siswa dan jurnalis, Rinaldi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Deli Serdang, Kepsek SMKN 1 Beringin Hj. Hafrida Hanum, Ali Sahbana Hasibuan Waka Kesiswaan SMKN 1 Beringin, Sudung Haposan Sinabutar Waka Kurikulum SMKN1 Beringin dan beberapa orang guru SMKN 1 Beringin.
Dalam pertemuan tersebut Kepsek SMKN 1 Beringin Hj. Hafrida Hanum sangat menyesalkan peristiwa keributan yang terjadi diluar Gerbang sekolah yang dipimpinnya tersebut dan dirinya menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengeluarkan izin kegiatan siswa pada malam hari.
“Saya secara pribadi sangat menyesal peristiwa yang sudah terjadi di gerbang SMKN 1 Beringin, saya tidak menyangka hal itu bisa seperti ini sehingga berita dan vidionya menjadi viral begini, Saya tidak pernah memberikan izin sama sekali kegiatan malam, karena saya rasa itu waktunya diluar jam sekolah dan saya tau hal itupun sudah tidak sesuai dengan norma-norma kegiatan anak-anak sekolah dan melanggar aturan yang ada, nah.. setelah kegiatan tersebut, guru yang bersangkutan sudah saya berikan sangsi dan teguran, agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya kepada anak-anak pelajar khususnya di SMKN 1 Beringin”, ucap Hj. Hafrida Hanum.
Dirinya pun menjelaskan bahwa kagiatan malam tersebut adalah atas desakan siswa-siswanya terhadap guru yang dimaksud, harapan siswa adanya malam keakraban yang bisa dirasakan siswa-siswi pada acara perpisahan kelas 12 atau kelas 3 di SMKN 1 Beringin.
“ Dan kegiatan malam itu adalah desakan siswa-siswi supaya ada kesan perpisahan waktu di malam hari, dan pada malam hari tersebut yang mengikuti kegiatan malam itu siswa sudah hampir setengahnya pulang tidak semua siswa anak kelas 12 mengikuti kegiatan malam tersebut,”, tambah Kepsek SMKN 1 Beringin.
Sementara itu Junaidi Malik Komnas PA Deli Serdang dalam pertemuan tersebut menjelaskan, bahwa dirinya melihat vidio saat peristiwa itu terjadi yang didapatnya dari kiriman melalui aplikasi Whats App juga membaca dari pemberitaan media yang ada”.
“Peristiwa itu saya lihat dari vidio dan juga saya membaca dari media yang ada, tentu saya selaku aktivis dan pegiat terhadap perlindungan anak tentunya saya sangat terpanggil dan prihatin terhadap peristiwa tersebut, namun pada akhirnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kepolisian dan anak-anak tersebut kini sudah dikembalikan kepada orangtuany masing-masing,dan saya sedikit rasa lega bahwa peristiwa tersebut tidak ada keterlibatan dengan anak-anak Geng motor, saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi terlebih-lebih kegiatan malam, karena kegiatan malam sudah tidak sesuai dengan norma-norma Perlindungan Anak, dan saya juga mengimbau kepada orangtua untuk selalu ikut berperan aktif terhadap kegiatan-kegiatan anaknya diluar rumah, baik itu juga kegiatan di sekolah kalau bisa kita sebagai orangtua melibatkan diri atau paling tidak kita perduli dengan aktivitas sehari-hari anak, semua ini guna menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan bersama”, sebut Ketua Komnas PA Deli Serdang.
Junaidi Malik juga mengapresiasi kinerja Polsek Beringin yang sudah dengan segera menyelesaikan masalah ini, dan juga Kepala Sekolah SMKN 1 Beringin bahwasannya kegiatan malam tersebut tidak ada persetujuan darinya, dan menyelesaikannya segera masalah ini dengan membuat satu pertemuan dan mengundang serta melibatkan beberapa unsur pada Jum’at kemarin, (24/03/2023) guna mengklarifikasi peristiwa keributan remaja kemarin.
“ Saya apresiasi kinerja Kapolsek Beringin dan jajarannya hingga permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tentunya melalui proses-proses yang dilakukan kawan-kawan dikepolisian, dan juga buat bu Kepsek saya meminta maaf atas apa yang saya berkomentar si salah satu media online, namun itulah naluri saya sebagai seorang aktivis anak, ketika saya melihat dengan isi vidionya dan membaca isi beritanya, tentu sebagai aktivis naluri saya sebagai pegiat anak langsung secara reflek hadir namun saya pastikan itu tanggapan saya itu semua tidak ada muatan apa-apa, hanya refleks naluri seorang aktivis anak dan saya apresiasi ternyata Ibu Kepsek tidak memberikan izin untuk kegiatan malam tersebut dan memahami norma-norma perlindungan anak, dan terkadang kita kurang berdaya ketika kita sebagai guru dengan kemauan dan keinginan siswa-siswinya terlebih-lebih momen perpisahan, marilah peristiwa ini kita jadikan pembelajaran kedepannya khususnya untuk di SMKN 1 Beringin dan secara umum di Kabupaten Deli Serdang.”, beber Junaidi Malik.
Diwaktu yang sama Muriadi Ketua Dewan Pendidikan Deli Serdang dan Rinaldi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Deli Serdang senada menjelaskan bahwa semua ini adalah sebuah pembelajaran bagi dunia pendidikan di Deli Serdang khususnya di SMKN 1 Beringin, dan yang perlu kita perbaiki kedepannya dengan mendahulukan kepentingan terbaik untuk anak-anak, dengan tidak menyalahkan peristiwa ini adalah salah siapa dan siapa penyebabnya namun semua ini karena siswa-siswi dipenghujung masa akhir anak-anak kelas 12 SMK.
Sementara sebelumnya, telah terjadi keributan remaja yang mengakibatkan Febri Andiko Nababan (17) warga Desa Pagar Jati, Lubuk Pakam sebagai korban salah sasaran sehingga mengalami luka akibat dikeroyok dan sudah di mediasi.
Kapolsek Beringin, Polresta Deli Serdang, AKP Doni Simanjuntak SH melalui Kanit Serse Iptu Edy Manalu mengatakan, “Peristiwa itu sudah kita selesaikan secara mediasi dengan mempertemukan kedua orang tua korban dan orang tua pelaku penganiayaan dan peristiwa itu tidak ada kaitannya dengan Geng Motor (Gemot)," jelas Edy Manalu.
Dalam kronologisnya Fauzan siswa SMKN 1 Lubuk Pakam bersama sejumlah kawannya mendatangi SMKN 1 Beringin dan mendatangi Alfi Khairin (18) yang merupakan siswa SMKN 1 Beringin. Begitu keluar dari gerbang SMKN 1 Beringin yang saat itu ada acara pembuatan video perpisahan, Fauzan dan kawannya menyerang Alfi. Bahkan kabarnya HP milik Alfi Khairin sempat dirampas.
Merasa sesama kawannya diserang, kawan-kawan Alfi Khairin melakukan perlawanan. Bahkan warga sekitar dan penjaga malam sekolah turut melakukan perlawanan terhadap.Fauzan dan kawan-kawannya.
Karena jumlahnya kalah jauh, Fauzan dan kawannya mundur menyelamatkan diri
Tapi Febri Andiko Nababan salah satu teman Fauzan berhasil ditangkap massa dan dipukuli sehingga mengalami luka-luka Mendapat kabar adanya perkelahian di depan SMKN 1 Beringin, Kanit Reskrim Polsek Beringin Polresta Deli Serdang, Iptu Edy Manalu SH, MH bersama personil turun kelokasi. Guna menghindari serangan balasan, personil Polsek Beringin Polresta Deli Serdang berjaga di depan sekolah. Sedangkan Febri Andiko Nababan yang sudah putus sekolah itu diamankan ke Mapolsek Beringin.
Sesuai keterangan Febri Andiko Nababan jika dia hanya diajak Fauzan dan tidak ada memukul Alfi. Begitu juga dengan pengakuan Alfi jika Febri Andiko Nababan tidak ikut memukulnya.( Rahmadi Saputra )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar