Batam_Harian-RI.com
Pemantauan awak media di lapangan sejak beberapa bulan terakhir sampai hari ini Rabu, 15 Maret 2023, pukul 08.30 jalanan ini semakin parah sepanjang jalan mulai dari simpan muka kuning sampai masuk di Piayu Laut.
Ternyata yang membuat jalan itu rusak parah adalah mobil Dan Truck roda sepuluh. Yang melewati sepanjang jalan S. Parman setiap harinya tanpa adanya perawatan, padahal beberapa waktu lalu di kantor Camat Sei Beduk telah diadakan pertemuan antara pihak developer diwakili pak Darto, camat sei Beduk, Kapolsek, perwakilan tokoh masyarakat Sei Beduk, perwakilan RT/TW
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa pihak developer siap memperbaiki jalan dalam waktu 2 X 24 jam, tetapi kenyatannya sampai hari ini belum ada realisasi perbaikan jalan disepanjang jalan D.Parman yang dipertanggungjawabkan sesuai perjanjian dan kesepakatan bersama.
Syafruddin pemerhati lingkungan sungai Beduk di kantin Sungai Beduk pada hari yang sama mengatakan sebetulnya ini adalah tanggung jawab pemerintah se dan masyarakat harus turun mengawal jalannya kasus ini sampai tuntas.
Bisa dibayangkan jalanan ini sudah menelan banyak korban, dalam pertemuan beberapa waktu yang di kantor camat Sei Beduk developer siap memperbaiki jalan 2X24 jam ternyata sampai sekarang tidak ada realisasi.
Mirisnya lagi dalam kesepakatan di kantor camat yang disaksikan oleh Kapolsek dan aparat hukum lainnya roda sepuluh akan diganti ke roda enam tapi nyatanya roda sepuluh sampai hari ini masih tetap beraktifitas tutur Syafruddin.
Kalau ini selalu tidak digubris maka kami masyarakat kecamatan Sei Beduk akan demo besar besaran dan siap menutup sepanjang jalan S.Parman.
Di tempat yang sama Asian Sinaga dari LSM Lira bagian Kadis Pendidikan turut prihatin atas kondisi sepanjang jalan S.Parman dari Muka Kuning sampai Piayu Laut yang semakin hari jalannya semakin berlobang dan menganga yang siap menelan korban setiap saat.
Di sisi lain dari segi pendidikan jalan ini setiap hari selalu dilewati oleh anak sekolah, dan pekerja yang jumlahnya ribuan orang, lalu kenapa semua pihak tidak bisa menyuarakan aspirasi masyarakat, ada apa dibalik semua ini. Dilanjutkannya bahwa gubernur Kepri dan DPRD Kepri mana suaranya.
Apakah tidak ada anggaran untuk perawatan jalan S. Parman baik dari APBD kota maupun APBD Provinsi, kalau tidak biarlah kami masyarakat Sungai Beduk mengumpulkan uang recehan demi keselamatan dunia pendidikan di wilayah kecamatan Sei Beduk, tuturnya di depan awak media.(Redaksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar