Batam_Harian-RI.com
Tepatnya hari Jumat, 25/3/2023 pukul 22.00 bertempat di Yayasan Panti Asuhan Darul Muhith Perumahan permata Bandara No 18 Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa Kota Batam.
Dalam kunjungan silaturrahim tersebut ketua Sekretaris Bersama Wartawan Indonesia bertemu langsung dengan ketua harian yayasan tersebut, Drs. H. Fariq Suhadi, M.Pd. didampingi para anak binaan beliau yang berjumlah puluhan santri.
Kepada wartawan media ini ustadz Fariq mengaku membina yayasan ini sekitar sejak tahun 2011. Dengan nama yayasan Panti Asuhan Darul Muhith.
Dengan sangat terbuka ustadz Fariq membina santri hanya berjumlah tiga orang, lambat laun akhirnya terus berkembang sampai saat ini.
Ustadz Fariq yang juga sebagai anggota Persatuan Muballigh kota Batam kecamatan Nongsa menyampaikan bahwa mendirikan sebuah yayasan perlu ketenangan, kesabaran, dan keihklasan untuk membina anak yang usia masih sangat kecil.
Ustadz Fariq yang kelahiran tahun 1968 dengan kharismatik menguraikan tentang perkembangan yayasannya bahwa
Latar belakang berdirinya
Yayasan ini adalah bahwa Batam adalah sebuah lembaga sosial, Pendidikan, dan keagamaan yang awal mula berdirinya di dasarkan pada rasa keprihatinan terhadap anak-anak yang terlantar yang disebabkan kedua orang tuanya tidak mampu atau orang tuanya telah tiada dan keinginan berbuat bermanfaat bagi sesama.
Yayasan ini dirancang pada tanggal 8 juni 2011 bertepatan dengan 7 Rajab 1432 Hijriyah yang diprakarsai oleh Bapak Ahmadi Chaniago, M.Pd. dan Bapak Drs. H. Fariq Suhadi, M.Pd.
Adapun visi yayasan ini adalah menjadikan yayasan yang amanah dan profesional dalam mendidik dan
membimbing anak yatim dan dhuafa agar terbentuk menjadi insan kamil (berpengetahuan dan berakhlak mulia).
Sedangkan misi yayasan ini adalah 1. Membina dan mendidik anak yatim dan dhuafa di lingkungan yang kondusif, sehat dan menyenangkan; 2. Mengusahakan dana Pendidikan dan kebutuhan hidup anak yatim dan dhuafa;
Menjadi lembaga pengasuhan dan pendidikan bagi anak yatim dan dhuafa.
Adapun Program Kerja Jangka Pendek adalah mensejahterakan anak – anak yatin/dhuafa untuk mendapatkan kehidupan dan Pendidikan dan tempat tinggal yang layak.
Program Kerja Jangka Menengah adalah mendirikan sekolah untuk tingkat kelompok bermain, TK, dan SD untuk anak panti dan anak-anak yang tidak mampu dapat sekolah di lingkungan sendiri.
Sedangkan program Kerja Jangka Panjangnya adalah mengadakan pondok pesantren modern sehingga anak-anak terdidik akhlak dan pengetahuan agamanya dengan baik. Sehingga mampu menghadapi tantangan zaman.
Ditanya tentang modal kerja dalam pendirian Yayasan ini berasal dari para pendiri dan donatur yang dengan ikhlas dan tulus memberikan dukungan pendanaan.
Selain itu pengurus juga aktif mencari donatur dengan penyampaian secara lisan maupun berbentuk proposal.
Yayasan ini berdiri dengan nama Yayasan DARUL MUHITH Batam yang berlokasi di Perumahan Permata Bandara Blok C II nomor 17-18 Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
Adapun maksud dan tujuan Yayasan ini didirikan adalah untuk ikut serta aktif membantu masyarakat dan pemerintah dalam menyelamatkan generasi penerus Bangsa ini melalui program sosial kemanusiaan, keagamaan, dan Pendidikan.
Dilanjutkannya bahwa Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan saling bahu-membahu dalam mengangkat harkat dan martabat Yayasan dengan senantiasa bersama-sama bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Pengurus adalah bagian yang paling penting dalam Yayasan untuk menjadi penentu maju atau mundurnya Yayasan karenanya pengurus berkewajiban membuat program kerja Yayasan sekaligus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dengan seluruh anggota pengurus.
Dalam hal penggalangan dana untuk pembangunan dan operasional Yayasan adalah tugas dan wewenang pengurus yang kemudian berkewajiban untuk melaporkan kepada Pembina yang juga diketahui oleh pengawas.
Selama Ramadhon tahun digalakkan tadarus Alquran dengan target 2 kali khatam. Dan rencananya santri yang tidak pulang kampung akan diajak tour ke Tanjungpinang dan tempat tempat bersejarah lainnya. Demikian ustadz Rafiq mengakhiri pembicaraannya dengan sesekali memberikan senyuman yang khas kepada wartawan media ini. (Nursalim Turatea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar