Samosir_Harian-RI.com - Jika kita ikuti segala permasalahan permasalahan peristiwa peristiwa yang menyangkut hak hidup, hajat orang banyak, misalkan masalah sosial semakin lama semakin beegeser sedikit demi sedikit, baik dalam kerohanian seperti yang di gelumuti bp Freddy lumban gaol,
Kemudian lagi masalah tertib administrasi dari tingkat lingkungan desa dan kecamatan bahkan ke tingkat BPN(Badan Pertanahan Nasional) masyarakat yang sering mengalami sesama insan warga ke warga lain, individu, banyak juga permasalah warga masyarakat dengan perusahan pengusaha atau penguasa tertib administrasi dari pemerintahan yang menimbulkan menerbitkan suatu keterangan surat dan tanah serta tanaman
Jelas nya, masyarakat awam tidak berkuasa dan tunduk pada pemerintahan, taat pada aturan dan undang undang.
Masalah surat dan tanah sudah menjadi problema hudup halayak ramai, penguasa dengan latar belakang ber beda beda,dan SDM juga yang beda beda,ditambah kekuasaan
Dimana mana masalah tanah, tidak ada kabupaten ,dan propinsi yang tidak bermasalah rakyat tetap jadi korban
Namun di sisi lain ,antara kuasa pemerintah ,jujurnya ,tidak takut akan Tuhan, awal dari hikmad baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan penguasa, misalkan dalam pengalaman publik, Kasus Sambo, tidak takut akan Tuhan, pangkat harta dan keluarganya ,Aduhay lah
Kemudian lagi kasus Rafael seorang pejabat perpajakan, Anak yang berulah, timbul dan muncul pengunduran diri dari pekerjaan dan jabatannya,
Apa yang dapat kita tarik dari kedua masalah ini??
Apa yang dapat kita tarik ,suatu gambaran buat diri kita??
1,Kita Takut akan Tuhan
2, kita harus jujur
3,kita harus ber integritas dalam SDM,pendidikan dan pengalaman
4,kita harus luas pengalaman,
5,kita jangan mengambil hak orang lain
Salahnya tertib administrasi dikarenakan tidak kemampuan membuat edukasi ,kepada masyarakat,adapun edukasi kepada masyarakat adalah pembodohan,makna yang salah
Pemerintah desa misalkan awal pemerintahan, mereka tidak paham administrasi, administrasi nya yang diasuh oleh bapa Asuh,atasannya
Mereka ,menang jadi pemimpin adalah sebahagian wanipiro dan keluaga, bukan dari diuji kemampuan ,menyelesaikan masalah masalah
Penguasa silih berganti dan semau maunya sewenang wenangnya, opini ini, sebatas masyarakat tingkat awal,desa,bukan pembahasan orang intelektual dan bahasa mideren,globalisasi,bukan,
Herannya masyarakat ,dan publik,informasi itu sering digelapkan tanpa informasi media,Berita koran cetak,online saat ini
Padahal sangat pntingnya informasi media dan sangat penting pula Takut akan Tuhan memang dari zaman Adam sudah berkmbang biak kebohongan dusta hingga beranak ,cucu,cicit kebohongan itu merajalela ditengah insan manusia dan mereka penguasa lah yang mendahulu peristiwa itu
Awalnya rusaknya kemasyarakatan itu adalah berdasarkan meninggalkan Tidak Takut akan Tuhan
Malah lebih takut kepada aturan atasan dan undang undang ketimbang Takut padaTuhan
Pro dan kontra antara jujur dengan bohong, antara baik dengan salah antara rakyat dengan penguasabantara orang miskin dengan kaya, antara keluarga dengan tidak keluarga antara jadi sungguh banyak peranteraan
Analisa media sungguh itu ,cukup objektif tidak salah informasi kebutuhan masyarakat itu sering di gelapkan atau dimanifuler makna dan arti
Sebagai resuum analisa sederhana ini, ditingkat permasalah didesa, cukup hanya mencampur adukan ,disekolah masslah dikaitkan di serikat, di ladang permasalah,dikaitkan di pesta, di pesta permasalahan dikaitkan di gereja,campur aduk,sehingga tinggal pokok pokok permasalah,dan pokok masalah,serta pokok keputusan,sehingga salah dari awal ,akhifnya juga salah membuat putusan
Hak milik adat,adat lah,pengadilan adat lah, lalu kenapa dibawa ke pengadilan negeri,dgn mmbawa sertifiked tanah BPN,yg bukan tanah adat,peran dan fungsi sudah leyap di bumi persada,lebih tinggi pihak BPN(Nasional)
Opini ini,sekedar mmbuka mata dan pikiran ,karena orang cerdas,jangan harap ,anda dibangun.ilmu SDM.masyarakat,selain pengalaman di lapangan karena sudah korban, (Horas Situmorang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar