Tapsel_Harian-RI.com - Begitu penting surat sampai kepada bp Usron Nst atas peristiwa peristiwa yang muncul timbul ditengah tengah masyarakat luas publik, sebenarnya jika perlu kejujuran tidak sulit untuk diselesaikan dan yang berhak menyatakan bersalah adalah pihak pengadilan.
Namun kedua pihak masih berseteru dan semula sudah pernah tatap muka namun terskhir ini warga korban menyatakan keluhannya pada pemerintahan, lurah dan kepling, akibat tidak di layani nya timbul surat melayang kepada publik untuk melampiaskan rasa kesal dan hak haknya
Begitulah baru baru ini bp Usron Nst lngsung menghubungi awak media dan menjawab isi surat yang sampai pada diri lewat kepling.
Media mempertanyakan sama warga Usron, Jadi seperti apa konsep dan rencana keinginan Bp Usron, tanya media
Jawabannya lewat telpon,
Tanah itu merasa saya punya seluas 4,5 hectar dan kami tanami Hapea dan saya tidak pernah menjual dan ini ada surat saya nanti saya kirimkan ke whatsaap bp, ujarnya pada media,
Saya pun ketua MPI pak ,tau kan Apa MPI, Majelis Pancasila Indonesia tambahnya lagi.
Dan dahulu sudah pernah kami mar pokad,(berbicara) namun tidak di indahkan dengan tegas saya nyatakan tanah itu luasnya 4,5 hectar dan ditanami Hapea, jadi bukan tanah bp Samsul tanjung,
Permintaan saya, uang pak ringo ringo minta kembali dari samsul tanjung dan Nurasyah, itu tidak ada tanah bp Nurasyah atau Datu simamora tidak ada, tambahnya dengan semangat pd awak media ini.
Hingga berita ini diterbitkan 7/3/2023 selasa,
Usron Nst dengan menegaskan ada surat hak garap dan tanah itu dulu wilayah Huta raja dan sekarang Desa Terapung raya, bukan wilayah manompas pak, Bukan wilayah Manompas
Cara itikat baik bisa marpokad di kantor desa Terapung raya singkatnya.
Bagaimana sikap kedua mencermati wilayah tanah ini??
Mari kita ikuti kemajuan nya.
[ Horas Situmorang ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar