Sesuai dengan firman Tuhan,
Na buni gabe patar
Keterbukaan informasi publik, untuk umum!!!!
Pro Rakyat, Sebagai pengelola pemerintah!!!
Tapsel_Harian-RI.com - Zaman lewat zaman, masa ke masa, berjalan dengan keterpaksaan dalam kerapian untuk membungkus kebenaran, sesuatu masalah dihadapan masyarakat, di hadapkan dengan penuh rintangan dan tantangan oleh penguasa penguasa, perjalanan dari zaman ke zaman dan hari lewat hari, masa lewat masa, namun insan manusia tanpa sadar, seolah Tuhan tidak bekerja untuk hamba hamba ciptaannya, rakyat menderita, menerima semua pembodohan dan kesengsaraan yang di iringi dengan issu issu yg menyembunyikan cahaya terang bagi masyarakat, jelas disana tertuang dalam undang undang dasar 1945,pancasila serta muka dimahnya, prinsip Negara, Negara hukum
,78 tahun indonesia sudah memerdeka kan republiknya, menjadi pedoman, beberapa pandangan, bahkan undang undang pun sudah ribuan di bentuk, untuk kepentingan masyarakat luas, tanpa membedakan.
Semuanya itu, yang namanya insan manusia yang memiliki nafsu, dan keinginan, sehingga masyarakat, umumnya rakyat indonesia, khusus Kabupaten Tapanuli Selatan,
Melihat, situasi kondisi, yang dialami oleh rakyat menengah ekonomi kebawah, masih dibawah mata pencaharian per kapita, dibawah standard, belum sejahtera, termasuk informasi informasi sebagai kran keterbukaan untuk umum, peraturan, dan aturan masih jauh dari harapan masyarakat.
Padahal ini, sangat penting sekali informasi dijetahui oleh masyarakat, dari hak dan kewajibannya kedua pihak Negara dan rakyat
Penulis terbayang di jelang Hari Rsya idul fitri tahun 2023
Membayangkan dan menuliskan untuk menjawab tantangan, Rumitnya masalah seluk beluk dan warna warni dari permasalah yang dihadapi oleh rakyat jelata, rakyat kecil, rakyat lemah, miskin ini
Dari permasalahan dan informasi yang dibutuhkan, ditambah SDM nya penguasa, Niat dan kesempatan itu, di manfaatkan, digunakan.
Sehingga dalam waktu tidak terlalu lama terakhir akhir ini, bermunculan issu kebenaran akan muncul dan harus terungkap, bukti pertanda masyarakat kecamatan ini, Muara batang toru kabupaten Tapanuli selatan, sumut, memulai dengan ketulusan dan ke ikhlasan, menuntut akan hak dan kewajibannya yang selama ini cukup di tanam dgn dalam dalam, agar pihak pihak dapat menikmati nafsu serakah tanpa memikirkan orang banyak, maksudnya bukan pekerja, tapi memikirkan rakyaf
Issu ada hak ulayat, ada issu transmigrasi, ada hak guna usaha, orang bodoh pasti bingung, namun orang cerdas, bijak tidak akan bingung, Roh kebenaran disuatu saat pasti terungkap dan dinikmati rakyat kecil, yang mana selama di perkosa akan hak hak rakyat, dan disana juga terselip ke jiwaan penghianatan kepada rakyat, dari zaman ke zaman dari hari ke hari, masa ke masa.
Berkat Roh kecerdasan dan kedewasaan, rakyat semakin berdaulat dan pengelola negara pun hampir sadar, akan hak nya
Tanah, udara dan laut adalah dikuasai negara, untuk mensejahterakan masyarakat, ini memulai muncul kesadaran merska, yang mana selama ini, mereka yang mendahului peristiwa perbuatan itu misal kasus korupsi, dan penggelapan hak sipil rakyat, ini kesalnya rakyat selama ini
Kita ingat lagi pesan bp proklamator RI bp Ir Sukarno
Musuh terberat adalah musuh diri kita sendiri, tidak tahu siapa kawan, siapa lawan.
Kita akui pula, lewat ajaran dan didikan ilmu agama, harus terutama dulu dari diri kita sendiri, kita perbaiki
Jika kita kaitkan penderitaan rakyat setempat pun, dimana mana, ada permasalah tanah, Riau, misalnya
Bahkan perbatasan pun sering menjadi objek hukum, sementara pembiaran berlarut larut, dialami rakyat, bahkan peta sendiri pun digelapkan
Kita perlu jujur, dan berani,
Jujur itu, basis dari kebohongan dari penguasa, yang mengakibatkan kerugian rakyat
Tulisan ini muncul dari orang bodoh, bukan sarjana hukum, bukan orang politik dan bukan pula bahasa intelektual
Namun datang dari pro rakyat, undang undangpun diciptakan untuk rakyat, bukan untuk penguasa, tapi terbalik, ujar rakyat salah satu simpatisan dan aktifis peduli rakyat, peduli hukum dan peduli tanah
Tidak kah kita mementingkan kepntingan publik???
Disisi lain, berkaitan dengan masalah tanah
Bagaimana dalam penegakan hukum???
Jelas jelas ada unsur pidana, dan ada pidana
Bukan bersifat dipaksakan keperdataan, disana jelas terselip perbuatan.
Kita melirik jauh ke belakang dan ke depan, dari kepahitan rakyat jelata, orang tani adalah orang mulia
Mulianya, dimana??
Dari rakyaf untuk rakyat
Bagi yang keras kepala, tulisan ini, dianggap propokator, karema bertentangan dengan kepantingan nya, kepntingan sesaat.
Yang merugikan kesejahteran rakyat
Apa tindak lanjut, dan akhir, solusi dari pengukuran tanah, baru baru ini, dilakukan berwenang, ATR/BPN Tapsel, serta kelompoknya,??
Apa kah pro Rakyat??
Atau ada semacam memanifuler waktu dan keadaan??
Yang menguntung sepihak, kolleganya??
Bagaimana??
Ini menjawab Tantangan publik
Harus bagaimana, Rakyat ini??
Harus kah terus pembodohan informasi, dan kerugian ekonomi?????
Mari, kita saling mengingatkan
Agar rakyat itu lepas dari penjajahan ekonomi, di kampung tempat lahirnya
Dan sudah termasuk, bagaima kita membabgun Desa, agar desa maju dan berkemajuan serta berkeadilan??
Stanfas, ini pun juga merugikan rakyat juga
Sehubungan dengan pentingnya rasa keadilan di luar pengadilan, penguasa desa, harus jujur dan pro rakyat, sekalipun dahulu pernah jengkel, namun saat terakhir ini, bantu lah, berikan, tunjukkan kejujuran mu, untuk rakyat
Karena sudah waktunya kita bertindak baik, dan bertaubat, dengan didikan moral agama kita, iman dengan Tuhan
Tandas rekan, warga yang merasa ikut berpikir dalam telusuran per kasus, per kasus yang dialami masyarakat.
Kita akui cukup rumitnya dihadapi oleh pemerintah pusat, saat ini, setelah dan menambahi ketidak kepercayaan atas lembaga yang di pimpinnya, kasus melilit keuangan negara, dan pencucian uang, ber akibat dampak buruk bagi rakyat indonesia, di pusat kita di daerahpun ikut terimbas, pajak dan sudah di konsumsi publik
Demikian kasus kasus lain, yang melilit pikiran rakyat, sehubungan penegakan hukum, mafia tanah, mafia hukum, dan KKN, ini menyakiti hati rakyat
Sebagai resuum dalam tulisan ini, mari kita berdaulat dan jangan takut satu orangpun menyatakan yang benar itu,
Setiap permasalahan ada, berarti ada yang tidak beresssss
Jangan lestarikan budaya kesalahan
Budaya malu
Horas batak nauli
Desak, kawal dan lanjutkan
Lihat, dengar, dan laporkan
Ingat, tidak perlu melawan diam diam, peran medya pun ikut ber perang melawan penzoliman itu, jika medya diam seribu bahasa, di sekitar mu, anda berarti ikut memalsukan suatu peristiwa,
Perlu nya medya dan SDM medya
Salam NKRI, Sahabat merah putih, harga matiiiiii
Tegakkan hukum, tanpa embel embel
Informasi suatu kebutuhan rakyat, publik.
[ Horas Situmorang ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar