Kaban Jahe_Harian-RI.com - Kaya miskin, pintar bodoh, penyakit bukan permintaan masyarakat
Pasien harus keluar dari perawatan dokter gara gara uang obat Rp 2 juta tidak ada????
Begitulah sketma masyarakat awam dan miskin jika menghadapi suatu penyakit yang bukan permintaan masyarakat atau pasien
Tidak lagi segar dalam ingatan pihak media jika berbicara kesehatan dan uang biaya
Padahal ungkapan dari Bp Presiden RI, hilangkan pola pola lama, soal surat dan uang belakangan yang penting dulu kesehatan dan ini menyangkut nyawa
Soal uang biaya belakangan
Hal ini tidak lagi segar dalam ingatan kita yang penting uang, bukan lagi kesehatan
Hal miris yang dialami seorang pasien boleh di bilang seorang ibu hendak melahirkan harus ada surat rujukan pengantar, hal ini cukup menyulitkan keluarga pasien, soal nyawa tidak bisa tunggu dulu, Dan soal nyawa satu detik pun tidak bisa tunda tunda
Asima situmorag dengan ibu nya cukup gelisah dan kuatir mendengarkan harus ada surat rujukan dari oknum bidan ke rumah sakit ujar ibunya lewat telpon kepada suaminya.
Asima masuk tangga l9/4/23 dan keluar tanggal 12/4/23 artinya setelah keluar si pasien dari rumah sakit ternyata luka bekas operasi oleh dokter menjadi berlobang dan bernanah karena dugaan tidak efektif dan efisien dalam praktek pengobatan itu, publik paham akan hak hak seorang pasien
Bekas luka operasi Berlubang dan bernanah, kita kuatir dalam satu tahun ini thn 12/4/2023 ujar keluarga
Ini pertama kalinya Pasien melahirkan buah hatinya dari hasil pernikahannya, suami istri marga Naibaho alamat Desa Raya kecamatan Beras tagi
Yang semula pasien dibantu oleh bidan Cindy dari klinik Cindi yang membantu melahirkan kemudian dirujuk ke rumah sakit Efrina Kaban jahe,Sumut
Yang menjadi pertanyaan, gara gara biaya pengobatan Rp 2,000 000,- harus keluar dulu dari rumsh sakit dengan diruang klas 1 oleh dokter Parwin yang bertanggung jawab untuk keselamatan
Bahkan gara gara BPJS si pasien sempat bp stompul mengeluarkan tanggapan dari BPJS, karena pasien tidak miliki surat BPJS, nampak dalam gambar
Sementara kekuatir pasien dan keluarga masih terus berlanjut
Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini mencoba menghubungi keluarga dan dokter belum ada lagi informasi ,untuk kemajuan pengobatan apakah pasien harus menerima dan merasakan luka yang berlubang bekas operasi yang semakin membusuk gara gara uang Rp 2 juta???
Media mencoba meghubungi 3/5/23 telpon tidak aktif ini catatan baik dan mari kita ikuti lanjutan dari kasus ini, semoga tidak semakin parah sampai mengkawatirkan busuk dan melebar.
[ Horas Situmorang ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar