14 April 2023
Banda Aceh_Harian-RI.com
Upaya menyamakan persepsi dan mengkoordinir kegiatan penurunan angka stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh mengadakan Fasilitasi dan Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS), bertempat di Ruang Rapat Kepala DP3AP2KB, Kamis (13/4/2023).
Mengawali sambutannya, Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Cut Azharida, SH menyampaikan bahwa Kota Banda Aceh masih di angka yang relatif tinggi angka stunting yaitu 25,1 persen. Ada pun langkah-langkah untuk memerangi angka stunting bisa merujuk pasa Peraturan presiden 27 tahun 2021.
Yaitu melalui pertumbuhan kebutuhan gizi pada ibu dan bayi sejak 1000 hari awal kehidupan, ketersediaannya air bersih dan fasilitas yang layak serta memenuhi kebersihan. Oleh karena itu ia mengajak kerjasama yang baik lintas dinas untuk percepatan penurunan stunting.
Cut Azharida selaku sekretaris TPPS Kota Banda Aceh menyampaikan bahwa dalam tahun 2023 TPPS Kota Banda Aceh telah memetakan 5 rencana kegiatan diantaranya rapat bulanan, melaksanakan program dari OPD, launching bapak asuh anak stunting, audit kasus stunting dan inovasi satu data stunting Banda Aceh.
Perwakilan BKKBN Aceh Ihya, SE.MM mengungkapkan berdasarkan data survey status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, bahwa angka prevalensi stunting di Kota Banda Aceh meningkat 1,7 persen dari tahun 2021 ke 2022.
“Ada 20 indikator yang menjadi perhatian utama yang perlu dievaluasi secara detail dan di dalam evaluasi terdapat 64 indikator yang menentukan bagaimana desa sasaran lokos itu ditentukan,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar