Tebing Tinggi,Sumut_Harian-RI.com - Jika publik mengamati dari seluk beluk dan warna warni dari segala permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat dengan penguasa yang berlimpahan kekuasaa nya dan masyarakat dengan sesama masyarakat jauh lebih mudah dilihat di masyarakat luas tingkat bawah dengan masyarakat tingkat ata saat ini sedang ramainya membicarkan untuk kepentingan kelompok atau segolongan, sulit di temui rakyat, sulit diketahui rakyat, karena keterbatasan kemampuan SDM, tapi permasalahan rakyat sesama rakyat terus cepat muncul, namun kejahatan di tingkat atas sangat sulit di munculkan justru jadi ikut anggota pemain dan Ujar Bp Pendy baru baru ini pada awak media 31/8/23 di tempat kerjanya di salah satu tempat kediamanya
Saat ini paling sibuk dengan meninggalkan kepentingan rakyat, kejahatan di atas kejahatan, politik, korupsi dan kejahatan dalam jabatannya yang dapat merugikan keuangan negara dan perekonomian rakyat ini fakta, Sedang kejahatan di tengah masyarakat paling kuat Penipuan dan tanah, pemerkosaan dan pembunuhan, itu paling tinggi ,rawan nya
Masyarakat dapat di jadikan sebagai polisi di masyarakat, mecermati segala peristiwa di tengah tengah kehidupan sehari hari sangat tidak ber iman tanpa Tuhan dan tanpa agama, tandas ya lagi menambah pernyataannya.
Diam diam tapi kerja sama, mafia tanah dan mafia hukum sangat sulit di bongkar habis apalagi penegak hukum kita, sudah ikut main mata dan menjadi mata pecaharian, misalkan kejahatan Narkoba, barang pasti ada yang membecking oknum dipelihara dan memelihara kipus
Membicarakan segala sesuatu urusan di rasakan rakyat seolah ke arah pungutan liar dan sekalipun persekongkolan atau kesepakatan dan secara bersama sama jika bertetangan dengan hukum yang paling tinggi dapat di batalkan dengan lewat penegakkan hukum yang kandas di nikmati rakyat
Bermacam corak ragam dan klarifikasi perbuatan kejahatan itu kasus per kasus
Misalkan garap meggarap tanah sering terjadi cacat administrasi, jika cacat administrasi sudah jelas cacat hukum
Sering timbul permasalahan baru suap menyuap, sogok menyogok dalam kasus per kasus tambah mantan LSM tanpa menyebutkan identitasnya.
Pesan saat ini sudah tertipu rakyat oleh penguasa baik penguasa apa oknum itu dari penguasa ter rendah ,reformasi mental gagal pemerintah menerapkan apalagi wajib reformasi fisik termasuk firal dan medsos sebagai tambahan dan perubahan
Semakin tinggi pisah sikaya dengn simiskin
Semakin jahatnya, rakusnya oknum oknum insan peguasa ekonomi perusahaan kepada buruhnya, wajib perang pikiran dari akal sehat menjadi akal cerdas tidak dungu dalam kebijakannnya dan pada pokonya duluan mereka mereka lakukan dan bertahan dalam pembodohan biar kebohongan tidak muncul kebenaran baru nya
Dibungkus rapi ,di akhir pernyataan sumber pada awak media
Hingga berita di kirimkan ke redaksi pesan sumber lebih baik pulang nama daripada gagal tugas
Tugas apapun itu hindari cacat moral cacat administrasi apalagi cacat hukum.
[Horas Situmorang]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar