Banda Aceh_Harian-RI.com - Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan (Prodi MIK) Universitas Syiah Kuala (USK) menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan Senior Lectures in Humanities (Arts practise), Christoph Draeger dari Yale-NUS (National University of Singapore).
Kuliah tamu dengan tema “Can Art be used in an emergency? Micro and Macro management of disaster mitigation in the face of Run-Away Global warming and sea level rise” diadakan sebagai salah satu jawaban untuk menjawab pertanyaan serta tantangan dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan serta mitigasi kebencanaan melalui berbagai bidang ilmu termasuk dalam bilang seni terutama terhadap peningkatan mitigasi yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
Acara ini turut dihadari dan dibuka oleh Direktur Sekolah Pascasrjana USK, Prof Dr. Hizir. Dalam kata sambutannya beliau menegaskan bahwa “ Dampak dari perubahan iklim harus diperhatikan dan perlu aksi nyata untuk mengatasinya. Ini sekaligus menjadi tanggung jawab oleh semua individu dan dari semua lini termasuk melalui seni”.
Dalam kesempatan ini, Prodi MIK USK juga menyerahkan cenderamata kepada Christoph Draeger, Yale-NUS (National University of Singapore) yang diberikan oleh Direktur Sekolah Pascasrjana USK, Prof Dr. Hizir.
Acara yang berlangsung pada pada pagi Rabu (24/11/2023) di Ruang Mini Teater Pascasarjana dipenuhi oleh peserta berbagai kalangan baik dari mahasiswa (S1, S2 dan S3), LSM, serta masyarakat umum.
Dalam paparannya, Christoph Draeger yang merupakan artis kelahiran Switzerland mengungkapkan bahwa “Pendidikan dan pengetahuan harus tetap menjadi kebutuhan pertama yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk menghadapi dampak dari perubahan iklim. Dalam hal ini, seni menjadi salah satu pengetahuan serta wadah untuk meningkatkan wawasan mitigasi serta kesiapsiaagan dalam dunia kebencanaan”ungkapnya. Dia juga menambahkan bahwa melalui seni kita dapat mengekpresikan dan menangkap momen yang tidak dapat diabadikan hanya dengan sebuah tulisan”.
Christoph Draeger sudah menekuni dan mempelajari bagaimana seni dapat berkontribusi dalam mitigasi bencana selama kurun waktu 10 tahun dan sudah mengeluarkan beberapa karya diantaranya pameran fotografi, video serta film dokumenter termasuk Jiggsaw Puzzle yang dibuat dari hasil dokumentasi suatu kejadian.
Kuliah tamu yang berlangsung secara offline dan menggunakan bahasa inggris untuk seluruh rangkaian acaranya berlangsung dengan sangat baik, tertib dan penuh semangat. Antusiasme peserta terlihat jelas dari banyaknya yang turut andil berpartisipasi pada sesi tanya jawab yang diadakan seusai pemaparan materi. Salah satu pertanyaan yang muncul dari mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan Doktoral di USK, Nurhidayat yang ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pengaruh dan kontribusi seni dalam mengurangi dampak dari perubahan iklim dan kaitan seni dengan dampak dari permukaan air laut. Disisi lain, mahasiswa dari program studi Kedokteran USK menayakakan apakah seni mampu mengurangi dampak yang ditumbulkan dari aspek psikologi atau psikis. Ungkapnya.
Pada akhir kegiatan, Kaprodi Magister Ilmu Kebencanaan Dr. Rina Suryani Oktari S.Kep., M.Si menyatakan kekagumannya dengan materi yang disampaikan oleh Christoph Draeger “ dari presentasinya kita belajar banyak tengtang kontribusi seni, terutama dalam situasi darurat, tidak hanya pada saat darurat tetapi juga sebelum keadaan darurat, menurut saya ini adalah peran yang sangat penting dari seni dalam mendidik masyarakat dan melalui seni ini juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menjaga transmisi ilmu pengetahuan kepada generasi penerus kita” ungkapnya sekaligus mengakhiri closing remark pada kegiatan kuliah tamu hari ini.
Kegiatan kuliah tamu dengan total durasi 120 menit ini mendapat respon yang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar