Belawan_Harian-RI.com
Masyarakat itu takut akan hukum,namun senang akan hukum,justru hukum lah panglima ,rakyat aman dan tentram, dan rakyat itu tdk mau buronon di Negara Pancasila ini yg sedang kita cinta i,Biar pun berbeda beda ,namun tetap satu juga,Bhinneka tunggal ika,Berdasarkan Ketuhanan yg Maha Esa ,
Peristiwa pd bulan Mey thn 2021 kembali pihak Ka unit PPA polres Pelabuhan Belawan,sudah berulang ulang lakukan pemeriksaan terhadap Terlapor Aldo selaku anak siswa disalah satu sekolah atas peristiwa perkelahian sesama remaja ,yg jauh datang korban Rizki anak dari Martubung ke jln platina 1 kelurahan Titi papan kecamatan Medan Deli ,percis bulan Mey thn 2021 sekitar pukul 9 malam,
Sudah bolak balik,dan diantara kedua pihak tidak rela lakukan perdamaian ,bersitegangan pikiran ,yg mana pihak nya perdamaian harus Rp 20 jutaan,bermula dari awal itulah dlm prinsip kurang enak seolah pemerasan dan pihak mediatorpun tdk netral,ujar keluarga terlapor pd awak medya setelah adanya orgvtua Aldo ,ada menerima surat panggilan untuk hadir senin 11Desember 2023 lewat sms dan diiringi selembar srt pangggilan ,tambahnya lg pd awak medya 8 Desember 2023 nampak dlm gmbar
Ada apalgi dlm benak pikiran mereka ini,timbul pertanyaam akal sehat alam sadar korban,diakhir penghunjung thn.ini?
Pihaknya sangat meresahkn dgn plus ingin seperti apa,Ya?
Ini akhir thn bisa saja ketunggak hutang perkara,namun masyarakat cukup repot memikirkan semua perekonomian hidup rumah tangga,jelang Natal dan thn baru,serba semua terpikirkn untuk biaya hidup,sedang untuk biaya hidup sehari hari pun sulit,ujar warga setempat ,sudah 2 thn perustiwa ini,seolah ragu ragu pihak penyidik ,?? Ada plus apa ini,ingin disogok?? Atau ada semacam desakan apa,??
Publik merasa tanda heran di zaman akhir akhir ini,seolah pihak pihak ada sesuatu kerjasa dgn diam diam !!
Sengketa pikiran dlm ksus perlindungan yg ditimpakan kepada terlapor ,apa tdk ada cara Perkap dan Justice restoratif ??
Bukan harus ditahan ??
Terlapor dannorg tua pernah melayangkam surat kepada pihak Walikota Medan mengingat tanggung jawab dan kewajiban Ber negara dlm pemerintahan ,isi srt dimaksud agar pihak pemerintah mmberikan suatu jaminan hukum dan ketetapan kepada warganya,imbuh org tua tetlapor ,srt tertanggal 5 /10/2023
Tidak sampai disitu saja,krn terlapor menganggap meresahkan dan terancam perjalanan dan menggangu keaktifitas sekolah nya baik orgtua nya ,cukup mmbosankn ,srt terlapor juga dikirimkan ke pihak penyidik ybs ,untuk pencabutan pengakuan di BAP,merasa terpaksa apalg tanpa pndampingan orgtua ketika pemeriksaan,tetlapor mencabutnya diluar persidangan ,srt dikirimkn lewar ktr pos ke polred pelabuhan belawan tertanggal 10/9/23 dan berikut pernyataann ibu kndung terlapor Aldo 15/9/230 0dlm cronologis petistiwa yg dialami dan dirasakan yg filihat,dan didengar org tua alfo ,K P br sinaga
Terlampir P1-P6 dan PF ,PB dari petistiwa 15/10/2021,sudah dua thn
Publik : Memahami betul hak hak korban dan terlapor,masing masing ,sekalipun terlapor duduk di pesakitan,itulah yg paling lemah
""jangan lah mmbuat lambang kesombongan ,sebaiknya mmbuat kenyamanan
Meniru iman sahabat kita dlm pohon Ara,Mateus 21,18-19,
Sombong rohani
Selaku insan ber ilmu dlm pengamalan ,Menganalisa, mengingat ,memahami,menerapkn ,mengevaluasi dan mengintitesa,atas sadar dlm otak :""
Masalah tempe ,berlarut larut ini kesalnya,ujar salah satu warga yg enggan disebut biodatanya
Dlm pkerjaan ,jbatan kita kita sumpah dgn keyakinan agama kita peluk dari kandungan ibu kita,
Meniru iman sahabat kita ,Ada mata oalbu ,hidup tapi mati iman nya,hrus kita buang dualitas,Musa yg dipilih Tuhan,
Tuhan ku ditubuhku meliputi seluruh manusia
Al,Isra 60 imbuhnya lg dlm menjalanka Tugas masing masing ,membuka mata hati pd Tuhan,lihat ke dlam jangan lihat keluar
Terlapor bkn tdak salah,namun sisi lain korban sengaja mmbuat keresahan di tempat org dari Lingkungan Martubung hingga ke titi papan,begitu jauh
Inilah peran ilmu pdikologis ,hrus diterapkn jangan hanya melihat sisi pemukulannya ,
Kenapa terjadi pemukulan apalg mereka korban ramai ramai !!!
Ketika awak medya menghubungi pihak PPA telponnya tdk aktif lg
Hingga berita ini dikirimkn ke meja redaksi,dari hak korban tdk dapat dihubungi ,medya,seperti apa keinginan dan sleranya,hrus kah terlapor ditahan?atau perdamaian Rp 20 juta ? Tanpa opname itu hanya luka memar,sementara tdk mau sama sama dibawa berobat,tambah ibu terlapor Kp sinaga ,di akhir pernyataannyaan
Mari kita ikuti ,slera korban yg di diketahui penyidik yg kita cintai ini,plus plusnya,
Tobatlah dan berbuat baik lah dgn sederhana !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar