Banda Aceh_Harian-RI.com
Magister ilmu kebencanaan USK bekerjasama dengan TDMRC USK kembali laksanakan kuliah tamu kebencanaan dalam rangka memperingati ulang tahun Sekolah Pascasarjana USK ke 21 pada Sabtu 2 Desember 2023. Kali ini dosen tamu yang berhadir dan memberi kuliah tamu adalah guru besar dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog.
Kuliah tamu berdurasi 2 jam ini diikuti oleh 70 orang peserta lebih yang memenuhi ruangan mini teater Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa dan umum, sebagian besar merupakan mahasiswa Magister Ilmu Kebencanaan USK, Mahasiswa Magister Arsitektur USK, Mahasiswa yang tergabung dalam UKM Fastana TDMRC, para dosen dan masih banyak lagi.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan sambutan oleh direktur TDMRC USK yaitu Prof.Syamsidik, kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Direktur sekolah pascasarjana USK yaitu Prof.Hizir, presentasi oleh Prof.Koentjoro, tanya jawab dan ditutup dengan kesimpulan oleh Kaprodi Magister Ilmu Kebencanaan yaitu Dr.Rina Suryani Oktari.
Dalam sambutan awal Prof.Syamsidik mengungkapkan perbedaan mendasar terkait apa yang dihadapi generasi zaman dahulu dengan generasi zaman sekarang, “Perubahan zaman menjadi tantangan baru. Seperti anak kuliah yang baru sekarang adalah anak-anak yang tidak terpapar tsunami, sehingga kita membutuhkan penyesuaian formula baru dalam penyampaian informasi kebencanaan. Dalam hal ini, TDMRC dan SPS USK berkomitmen untuk mensosialisasikan sikap aman bencana, dan tentu hal ini perlu proses internalisasi yang berkaitan erat dengan psikologi”, ungkapnya. Dalam kesempatan tersebut Prof.Syamsidik juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama Fakultas Psikologi UGM dengan USK, baik atas kesuksesan menjadi tuan rumah AIWEST pada Oktober 2023 lalu dan juga atas berbagai kerjasama yang terus terjalin sampai saat ini.
Selain itu, ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Direktur Sekolah Pascasarjana yaitu Prof. Hizir atas kehadiran Prof.Koentjoro dalam mengisi kuliah tamu Magister ilmu kebencanaan dalam rangka ultah Sekolah Pascasarjana (SPS) USK ke 21. Dalam sambutan sekaligus pembukaan oleh Prof.Hizir, beliau memantik dengan sebuah pertanyaan menarik tentang pesan Menteri Nadiem Makarim terkait 5 hal yang penting dipelajari anak anak zaman sekarang, yaitu bahasa asing, bahasa pemrograman, statistika, komunikasi dan psikologi. “saya menjadi menarik ini prof, dan ingin bertanya langsung kepada prof.Kun, kenapa Menteri Nadiem menyebutkan psikologi?” tanya prof.Hizir. Beliau juga berharap kuliah tamu kali ini dapat membuka wawasan peserta dan tamu yang hadir terkait peran penting ilmu psikologi di dalam Ilmu kebencanaan.
Prof. Koentjoro membawa kuliah tamu hari ini dengan judul presentasi Perubahan Sosial dan Kebencanaan, Dari Revolusi Industri, Kesadaran HAM, Big Data, Covid 19, dan Chimerika hingga Digitalisasi dan Dampaknya pada Perilaku Manusia. Dalam pembukaan awal beliau menegaskan pentingnya ilmu psikologi dalam dunia kebencanaan “bencana menjadi bermakna karena adanya manusia, adanya korban, dan manusia ini tidak lepas dari psikologis. “Geologis, seismologist tidak ada artinya tanpa psikologis, karena berbicara bencana berarti berbicara tentang menolong manusianya dan hal ini tidak akan lepas kaitannya dengan psikologis”.
Selain membahas tentang dampak revolusi industri terhadap bencana dan perubahan sosial, profesor yang menyelesaikan S3 nya di Social Works and Social Policy dari di La Trobe University, Melbourne, Australia ini juga menyinggung terkait Artificial Intelligence yang akan menjadi seperti 2 sisi mata pisau yang sama tajamnya, selain membawa kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan manusia, kehadiran AI juga dikhawatirkan dapat menghilangkan kecerdasan bawaan manusia. Selain itu, Profesor yang akrab disapa Prof.Kun ini ikut menyinggung terkait dampak penggunaan gadget kepada anak anak, “Ini dapat membatasi ruang kreatifitas anak, cepat atau lambat kondisi ini akan berdampak buruk bagi generasi mendatang”, lanjutnya.
Kuliah ini mengundang antusiasme tinggi dari peserta, dalam sesi tanya jawab yang aktif peserta menyampaikan berbagai pertanyaan. Salah satu pertanyaan menarik datang dari mahasiswa Magister Arsitektur USK, dengan pertanyan terkait psikologi masyarakat yang lebih memilih menyelamatkan diri ke masjid daripada ke gedung keselamatan yang dibangun pemerintah, serta fenomena saat ini dimana masyarakat semakin banyak mendiami lokasi yang notabene merupakan wilayah rawan bencana, seperti maraknya pembangunan perumahan di tepi pantai khususnya di wilayah Banda Aceh.
Dalam wawancara terpisah Kaprodi Magister Ilmu kebencanaan Dr. Rina Suryani Oktari, menyampaikan komitmen Magister Ilmu Kebencanaan USK untuk terus melaksanakan kuliah tamu menarik dan komprehensif terkait ilmu kebencanaan, dengan mendatangkan pakar kebencanaan dari nasional maupun internasional. Kuliah tamu ini diharapkan dapat menjadi upaya sosialisasi kebencanaan kepada kalangan mahasiswa dan umum. “Beberapa waktu lalu kita sudah mengundang dosen tamu dari University of Huddersfield Inggris, membahas tentang peran teknologi dalam kebencanaan. Minggu lalu kita juga baru mengundang pakar seni kebencanaan dari National University of Singapore (NUS), dan masih banyak lagi kuliah tamu dan seminar yang pernah kami laksanakan. Kali ini kami mengundang Guru Besar Psikologi UGM untuk bersama sama kita menambah wawasan kebencanaan terkait psikologi, dan untuk minggu depan kita juga sudah menyiapkan kuliah tamu lagi bersama Dr. Eko Teguh Paripurno atau yang akrab dipanggil Kang ET yang kepakaran di dunia kebencanaan sudah tidak diragukan lagi. Untuk informasi lebih lanjut terkait prodi Magister Ilmu Kebencanaan dapat follow Instagram kami di @mikppsusk atau kunjungi website kami di https://mik.usk.ac.id,” tutup dr. Rina Suryani Oktari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar