Harian-RI.com
BANYAK orang ke majelis ilmu untuk belajar beragam disiplin ilmu pengetahuan, tapi sedikit yang belajar adab. Padahal ulama terdahulu, khususnya ulama salaf (generasi awal) mendahulukan adab dibanding ilmu.
Bahkan, ada yang belajar adabnya sampai 20 tahun, bahkan 30 tahun. Sedangkan belajar ilmunya 10 tahun. Adab-lah yang didahulukan. Sebab ketika adab didapat, barulah ilmu muncul.
Syekh Muhyidin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam Nawawi yang hidup di Damaskus pada 1223 - 1277 M (631-676 H), sangat mengutamakan adab.
Karya-karyanya menjadi rujukan dan disyarahkan ulama di masanya dan sesudahnya, antara lain: Al-Arba’in (42 hadis), Riyadhus Shalihin (1896 hadis). Namun tahukah Anda, bahwa yang pertama kali beliau tulis adakah tentang adabnya dulu yakni Kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran.
Begitu menguasai adabnya, Al-Arba’in akan cepat diskuasai, Riyadhus Shalihin akan gampang dipahami. Al-Majmu (syarah Al-Muhhazhab) pun akan gampang dipahami.
Demikian juga yang dilakukan ulama-ulama besar Nusantara, seperti KH Hasyim Asy'ari, yang menulis banyak kitab. Sebelum menulis Risalah Ahlussunah Wal Jamaah, dan turunannya yang lain, beliau juga pertama kali menulis kitab adab dulu.
Begitulah pentingnya posisi adab dalam kehidupan, khususnya saat kita akan menegakkan nilai-nilai Islam. Maka itu jangan sampai hilang.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
> Disarikan dari kajian Ustaz Adi Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar