Banda Aceh_Harian-RI.com
Pengantar: Kemiskinan di Aceh menjadi isu hangat dibicarakan dalam masyarakat, karena masyarakat menengah ke bawah hampir selalu tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Untuk itu, pemerintah melalui program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis zakat diyakini sedikit membantu dalam mengurangi beban masyarakat miskin. Lebih lengkap simak wawancara Nurjannah Usman dengan Tenaga Profesional Baitul Mal Aceh, Shafwan Bendadeh, SHI, MSh, berikut ini:
Menurut Anda bagaimana kondisi kemiskinan di Aceh?
Menurut data DPS, Aceh masih termasuk dalam lima provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia, dengan persentase 15,53%. Meskipun demikian, kondisi kemiskinan di Aceh secara bertahap mengalami penurunan dari 14,75% pada September 2022 menjadi 14,45% pada Maret 2023. Di daerah perdesaan, persentase penduduk miskin turun dari 17,06% menjadi 16,92%, sementara diperkotaan, turun dari 10,35% menjadi 9,79%.
Apa yang menyebabkan masyarakat Aceh rata-rata berada pada kondisi keuangan menengah ke bawah?
Beberapa faktor yang menyebabkan rata-rata masyarakat Aceh berada di bawah kondisi keuangan menengah ke bawah diantaranya pertama, kondisi sektor pertanian yang belum pulih sepenuhnya sehingga terdapat perbedaan pendapatan ekonomi antara masyarakat di perkotaan dan pedesaan.
Kedua, lambatnya perekonomian yang disebabkan oleh lapangan pekerjaan, rendahnya aktivitas industri pertambangan, terutama pada sektor migas, serta lambatnya kinerja impor di Aceh dan yang ketiga, terlambatnya proses realisasi anggaran pemerintah. Faktor-faktor ini secara keseluruhan berkontribusi terhadap kondisi keuangan masyarakat Aceh yang cenderung berada di bawah rata-rata.
Apa kontribusi zakat dalam pengentasan kemiskinan di Aceh?
Kontribusi zakat dalam penanggulangan kemiskinan di Aceh cukup signifikan. Bantuan Zakat dapat membantu mengurangi kemiskinan dengan cara menyediakan finansial dan mendukung program-program pengembangan masyarakat. Misalnya melalui program Zakat Family Development (ZFD), bantuan usaha kelompok berbasis gampong, dayah/pesantren, dan dana zakat untuk kelompok swadaya masyarakat dan UMKM yang dijalankan oleh mustahik (penerima zakat).
Zakat dapat memberikan perubahan besar, terutama pada penciptaan lapangan kerja yang memiliki efek positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Strategi pengelolaan zakat diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sentralisasi zakat juga mampu mengentaskan kemiskinan.
Apakah selama ini dengan zakat dapat mengurangi angka kemiskinan di Aceh?
Menurut suatu penelitian yang diterbitkan, zakat memiliki pengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan di Aceh. Penelitian ini menggunakan panel data dari 23 kabupaten/kota di Aceh selama periode 2011-2017 dan menemukan bahwa penerimaan zakat dan penciptaan lapangan kerja berkontribusi terhadap menurunnya tingkat kemiskinan.
Selain itu, pengaruh penciptaan lapangan kerja terhadap penurunan kemiskinan lebih besar dibandingkan dengan pengaruh penerimaan zakat. Hal ini menunjukkan bahwa zakat, sebagai salah satu instrumen dalam ekonomi Islam, dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di Aceh.
Apa solusi zakat untuk kesejahteraan masyarakat Aceh?
Solusi terkait zakat untuk kesejahteraan masyarakat Aceh meliputi berbagai program yang dijalankan oleh lembaga-lembaga seperti Baitul Mal. Beberapa solusi yang telah diterapkan diantaranya program pemberdayaan berbasis keluarga, beasiswa pendidikan, bantuan sosial, dan bantuan ekonomi mustahik.
Selain itu, tujuan zakat juga sejalan dengan pembangunan berkelanjutan nasional, yang mencakup upaya mensejahterakan masyarakat, meningkatkan kemandirian umat, dan meningkatkan harkat dan martabat sosial Masyarakat.
Dengan pengelolaan yang baik dan pendistribusian yang tepat, zakat dapat memiliki dampak yang ketara terhadap kesejahteraan masyarakat di Aceh.
Apa saran Anda agar masyarakat Aceh tidak lagi bertambah miskin?
Untuk mengurangi kemiskinan di Aceh, beberapa langkah strategi yang dapat diambil antara lain peningkatan kualitas SDM, pengembagan ekonomi lokal, efesiensi anggaran, membangun dan memperbaiki infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi, mengembangkan sektor pertanian dengan teknologi, serta sinergi kebijakan untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah pusat dan daerah. daerah yang selaras fokus pada pengentasan kemiskinan.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat Aceh untuk keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar