Bandung Barat_Harian-RI.com
Menjelang pemilihan kepala daerah yang akan di laksanakan di Bandung Barat, kami warga masyarakat di Bandung Barat menolak kehadiran para calon dari luar daerah, yang tiba-tiba datang ikut berkontestasi tanpa mereka tahu bagai mana pengorbanan para pejuang,pendiri Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Dewi Ami Rostika Ketua Harian Gerakan Masyarakat ( Geram) Peduli Bandung Barat , mengatakan kami sebagai warga pituin / Pribumi wilayah selatan punya harga diri ,dimana putra -putri terbaik sebagai putra daerah masih banyak yang mampu untuk memimpin di Bandung Barat
putra Daerah yang Visioner, putra daerah yang mampu.meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahtraan rakyat, yang sanggup mewakafkan waktunya sebagai pemimpin Daerah
Pemimpin yang mampu membangun kepemimpinan kolektif yang profesional ,kompeten dan berintegritas. Serta berwawasan yang bisa membangun Daerah.ujarnya
Masih menurut Dewi kami akan Sowan ke tiap Partai Politik yang berada Di KBB dan ingin menanyakan kenapa ketua Parpol hanya bisa diam saja.dan apa gunanya pendaftaran di tiap tiap Partai apabila para calon Bupati sudah di persiapkan dari Pusat.
Kasihan para kandidat yang sudah mengeluarkan tenaga,Waktu, Pikiran dan materi apabila kejadiannya seperti ini.
Kami bertindak independen tidak ada keperpihakan karena tujuan di didirikannya Kabupaten Bandung Barat supaya Orang pribumi bisa membangun dan sejahtera bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tapi untuk kepentingan masyarakat banyak.
Coba kita lihat kebelakang pendiri kabupaten Bandung Barat sampai mengeluarkan materi,tenaga,pikiran dan waktunya dari pribadi bukan mengandalkan pemberian dari orang lain.itu bisa ditanyakan kepada para pendiri.
Dan kami juga meminta sesepuh yang berada Di kabupaten Bandung Barat atau Komite Percepatan Kabupaten Bandung Barat supaya bisa menetralisir terkait calon bupati yang bukan asli pribumi.
Maaf bukan kami tidak mengetahui regulasi tentang pilkada tapi ini demi kemajuan Bandung Barat karena di kabupaten Bandung Barat sedang krisis kepemimpinan dan kepercayaan.
ujar Dewi di sela kesibukannya
( HR RI 16 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar