Harian-RI.com
CUKUP banyak di negara ini kepala desa (kades) yang berprestasi, yang mampu mengubah daerahnya dari minus menjadi maju, bahkan jadi desa miliarder.
Di antara mereka ada Junaedi Mulyono, Kades Ponggok, Klaten, Jawa Tengah yang sukses dongkrak pendapatan desa yang awalnya terkenal miskin itu menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan pendapat desa sebesar Rp3,9 miliar!
“Kami membangun desa dengan BUMDes yang mempunyai 11 unit usaha seperti pariwisata, rental, kuliner, perikanan dan lainnya. Total penghasilan BUMDes ini Rp14,2 miliar,” kata Junaedi, saat diwawancarai Najwa Shihab Oktober 2018 silam.
Penghasilan yang besar dari BUMDes ini dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh Junaedi Mulyono untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Ponggok.
Salah satunya dengan membuka Program 1 Rumah 1 Sarjana, serta banyak lagi yang sudah diberikan peraih “Top 10 Outstanding People 2019” tersebut untuk menyejahterakan warganya.
Lama tak kedengaran kabarnya, pada 2020 lalu Junaedi Mulyono, santer diisukan maju di pemilihan kepala daerah Klaten. Kabar tersebut santer beredar di media sosial (medsos). Namun saat itu dia enggan menanggapi.
Meski sebenarnya wajar saja, dengan prestasi yang menjulang begitu, tentu Junaedi Mulyono punya socio capital dan kompetensi yang bagus sebagai calon kepala daerah.
Yang lucu jika tak pernah terdengar kiprahnya, prestasinya juga tak jelas, sumbangsih pada daerah nol, nyalon ini itu gagal, bahkan pengalaman sebagai ketua organisasi saja tak ada, tiba-tiba jelang pemilihan kepala daerah muncul mau mencalonkan diri. Meski sah-sah saja dalam demokrasi, tapi apa gak ngaca dulu?
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar