Harian-RI.com
ADA tema penting yang disampaikan dalam film Furiosa: A Mad Max Saga yang rilis tahun 2024 ini. Yakni tentang kekuatan balas dendam Furiosa (Anya Taylor-Joy), yang transformatif, kepada Dementus (Chris Hemsworth).
Dengan merangkul kebencian sebagai kekuatan pendorong, Furiosa digambarkan sebagai karakter tangguh yang menyalurkan rasa sakitnya menjadi kekuatan, memberikan wawasan tentang motivasinya dan kedalaman karakternya.
"Kau makhluk yang luar biasa. Kau merangkak keluar dari kuburan yang tak berbelas kasihan, lebih dalam dari neraka. Hanya satu hal yang bisa melakukan itu untukmu. Bukan harapan. (Tapi) Kebencian. Tak ada rasa malu dalam kebencian. Itu salah satu kekuatan alam yang hebat," ucap Dementus saat Furiosa bersiap akan membunuhnya.
Dari sini kita belajar bahwa sejatinya harapan dan kebencian ibarat dua sisi mata uang. Harapan bisa melahirkan kebencian, pun sebaliknya kebencian menimbulkan harapan. Ini soal konsekuensi.
Namun sebenarnya kita dapat membuat harapan tetap ada tanpa harus membenci. Yakni, jika di dalamnya dihadirkan rasa cinta.
Dengan cinta kita bisa merawat harapan tanpa harus merusak, apalagi menghalalkan segala cara. Bahkan menggadaikan marwah bangsa dan agama.
Dengan cinta, harapan akan menghadirkan kebahagiaan, bukan kegembiraan semata. Karena kebahagiaan itu rasa senang yang datang bukan karena ada pihak lain yang susah. Beda dengan gembira. Ia muncul ketika ada pihak lain yang menderita.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)
______
FOTO ILUSTRASI: Adegan dalam film Si Unyil saat bertemu penjahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar