Fenomena Mencaci Ulama Di Medsos dan Cara Mereka Bersikap
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Fenomena Mencaci Ulama Di Medsos dan Cara Mereka Bersikap

    Dimas ( Redaksi )
    11 Agustus 2024, 8/11/2024 07:10:00 PM WIB Last Updated 2024-08-11T12:10:29Z

     



    Oleh: Tgk H. Mustafa Thaib, S.H., S.Ag

    Dalam era yang semakin berkembang ini, ulama sebagai pewaris misi suci Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering menjadi sasaran fitnah dan caci maki. Fenomena ini, meskipun menyedihkan, bukanlah hal yang baru dalam sejarah Islam. Sebagaimana yang dijelaskan dalam kajian terbaru oleh Tgk H. Mustafa Thaib, S.H., S.Ag, seorang tokoh ulama dari Aceh Utara, fenomena ini memiliki akar sejarah yang panjang dan mengandung pelajaran penting bagi umat Islam.


    Kajian tentang Pencemaran Terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


    Kajian yang disampaikan oleh Tgk H. Mustafa Thaib dimulai dengan mengangkat sebuah peristiwa bersejarah yang menggambarkan bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah dicemarkan oleh seseorang bernama Dzul Khuwaishirah. Peristiwa ini terjadi pada masa pembagian harta rampasan perang Hunain, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi harta tersebut kepada mereka yang hatinya masih lemah dalam iman.


    "Dzul Khuwaishirah, seorang pria yang berprasangka buruk, mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dengan berani berkata, 'Wahai Rasulullah, berlaku adillah!'" ujar Tgk H. Mustafa Thaib dalam kajiannya. Tuduhan ini menunjukkan betapa rendahnya pemahaman Dzul Khuwaishirah terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikenal sebagai sosok paling adil dan bijaksana.


    Ulama Sebagai Pewaris Misi Suci


    Lebih lanjut, Tgk H. Mustafa Thaib menegaskan bahwa ulama adalah pewaris misi suci dari para Rasul, dan pencemaran terhadap mereka bukanlah hal yang asing. "Ulama adalah penerus misi kenabian. Meskipun mereka bukanlah sosok yang ma’sum (terpelihara dari dosa), mereka adalah orang-orang yang diberi keutamaan oleh Allah karena ilmu dan amal mereka," jelas beliau.


    Kajian ini juga menyoroti bagaimana ulama, meskipun mungkin mencapai maqam waliyullah, tetap memiliki potensi untuk berbuat dosa. Namun, mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha untuk segera bertaubat dan tidak berkekalan dalam dosa. "Karena itulah, mencemarkan ulama sama halnya dengan mencemarkan misi suci yang mereka emban," tambahnya.


    Fenomena Cacian Terhadap Ulama di Masa Kini


    Menurut Tgk H. Mustafa Thaib, fenomena pencemaran terhadap ulama di masa kini sangat mirip dengan apa yang terjadi pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. "Ketika umat mulai mencemarkan dan menghina ulama, jelas terlihat siapa yang menjadi induk semangnya dan siapa pelopor dari tindakan tersebut," kata beliau.


    Beliau juga menekankan bahwa sikap ulama yang dihina biasanya adalah diam dan tidak membalas, meneladani sikap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menghadapi fitnah dan cacian. "Sikap ini didasari oleh keyakinan bahwa membalas cacian dengan cacian hanya akan membawa diri mereka lebih dekat kepada godaan setan," jelasnya.


    Kisah Abu Bakar dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


    Untuk memperkuat kajiannya, Tgk H. Mustafa Thaib mengangkat sebuah kisah tentang Abu Bakar As-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu yang pernah dihina oleh seseorang di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Abu Bakar membalas hinaan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam segera beranjak pergi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa selama Abu Bakar diam, ada malaikat yang membalas hinaan tersebut, tetapi ketika Abu Bakar membalas, malaikat tersebut pergi dan digantikan oleh setan.


    Penutup Kajian: Menjaga Martabat Ulama


    Sebagai penutup kajian, Tgk H. Mustafa Thaib mengajak umat Islam untuk selalu menghormati ulama dan menjaga martabat mereka. "Ulama adalah anugerah Allah bagi umat Islam. Mereka adalah pelita dalam kegelapan yang menuntun kita menuju jalan yang benar. Ketika melihat ulama dihina atau difitnah, marilah kita berdiri membela mereka, dengan tetap menjaga adab dan akhlak Islam," tegas beliau.


    Beliau juga menambahkan, "Jadi, jika dewasa ini ada umat yang membuli ulama di medsos sebagai pewaris nabi dalam dakwah, sudah jelas, siapa induk semangnya. Atau siapa pelopornya. Yaitu dari Nejad, dari tokoh bernama Dzul Khuwaishirah."


    *Pimpinan Dayah Al Azhar, Gampong Peurupok, Syamtalira Aron, Aceh Utara  

    Dewan Pakar DPP ISAD Aceh, Ketua Rabithah Alumni Dayah BUDI Lamno  

    Anggota FK KBIHU Nasional, Ketua KBIHU Al-Azhar Aceh Utara

    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Fenomena Mencaci Ulama Di Medsos dan Cara Mereka Bersikap

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer