Harian-RI.com
Tawaddu (rendah hati) merupakan sikap terpuji, yang menjadi salah satu sifat ‘ibaadur Rahman yang Allah terangkan dalam firman-Nya, di QS. Al Furqaan: 63).
Artinya:
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati (tawadhu) dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.”
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar, Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, yang artinya:
"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain, dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain” (Hadis Riwayat Muslim, nomor: 2865).
Sedangkan lawan dari Tawaduk adalah sombong. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”.
Dari sini kita melihat ada dua bentuk kesombongan. Yaitu, sombong terhadap al haq: menolak kebenaran. Kedua, sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya.
Hal ini muncul karena bangga dengan diri sendiri dan menganggap lebih mulia dari orang lain, hanya karena memiliki nasab, harta, kecerdasan, pangkat, kesehatan, serta keindahan fisik yang dipandang lebih dari yang lain.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
_______
DISARIKAN dari tulisan Abu ‘Athifah Adika Mianoki, di Muslim or id.
FOTO ILUSTRASI: Bupati Karimun H Aunur Rafiq, mempersilakan Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, berjalan di depan ketika tiba di pelabuhan, dalam sebuah kunjungan kerja ke kabupaten tersebut beberapa waktu lalu. Sikap rendah hati semacam ini harus dilestarikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar