Indramayu_Harian-RI.com
20 September 2024
Proyek rehabilitasi di UPTD SDN 1 Cipedang, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tengah menuai sorotan terkait dugaan ketidaksesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Prima Jaya Konstruksi ini didanai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indramayu, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan infrastruktur.
Namun, pelaksanaan proyek ini dipertanyakan setelah muncul laporan bahwa kualitas pekerjaan tidak memenuhi standar yang diharapkan. Selain itu, para pekerja dilaporkan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, dan kurangnya pengawasan dari dinas terkait menambah kekhawatiran.
Warli, kepala mandor di proyek tersebut, mengonfirmasi bahwa alat keselamatan kerja seperti rompi tidak digunakan secara konsisten dan mereka tidak tahu apakah pemasang rangka baja ringan memiliki sertifikasi yang diperlukan. "Kami hanya sebatas kepala tukang dan belum pernah melihat pengawas dari dinas turun ke lapangan," ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia, Atim Sawano, juga menyayangkan kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek ini. Ia menekankan pentingnya kontrol rutin terhadap hasil kerja para tukang, serta perlunya memastikan bahwa semua pekerja memiliki sertifikasi yang valid.
“Aturan yang mengharuskan pekerja yang memasang rangka baja ringan memiliki sertifikat sangat penting untuk menjamin keselamatan dan kualitas. Jika tidak ada pengawasan yang ketat, hasil pekerjaan bisa berisiko,” tegas Atim.
Kasus ini menjadi perhatian masyarakat, mengingat tujuan rehabilitasi adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Diharapkan, pihak berwenang segera melakukan investigasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa proyek-proyek serupa memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang ditetapkan.
[ Tim DPD IWOI Indramayu ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar